Memang sudah menjadi rahasia umum jika Singapura adalah destinasi yang tepat bila ingin menikmati banyak acara festival atau pameran seni-seni kontemporer kelas dunia. Pengunjung Singapura tak perlu mengeluarkan kocek dalam-dalam bila ingin menikmati pertunjukan seni drama, teater, opera, pameran lukisan, seni patung, ataupun koleksi benda-benda seni dan bernilai sejarah. Yang lebih enak lagi adalah semua acara bertema seni di negara ini tak jarang menampilkan yang asli dari negara-negara barat seperti Paris, Rusia, Amerika, Australia, Inggris, dan masih banyak lagi. Jadi, bila ingin belajar mengenai seni kontemporer atau tradisional dunia barat dan timur, tak perlu jauh-jauh ke Eropa atau Amerika. Datang saja ke Singapura.
Kapan lagi bisa mendapatkan pengalaman mengapresiasi seni kontemporer dengan cara baru yang menarik. Tahun ini sebuah museum bergengsi di Singapura kembali mengadakan acara bertema seni yang berskala internasional tentunya, yaitu Luminous Depths. Diselenggarakan di atrium Peranakan Museum, acara ini terinspirasi oleh seniman kontemporer Lee Mingwei. Seniman kelas dunia ini datang dengan sebuah karya seni yang unik dan inovatif dengan tema seputar arkeologi, memori, connoisseurship dan kelahiran kembali. Para wisatawan asing dan juga lokal yang kebetulan sedang menghabiskan liburan sekolah di pusat Singapura diundang untuk berpartisipasi dalam acara ini untuk menikmati berbagai koleksi antic di museum.
Para pengunjung acara ini akan dibuat berdecak kagum dengan penataan instalasi kontemporer di atrium Peranakan Museum yang merupakan kolaborasi dengan Desain Arsitektur Cina. Mereka juga akan diajak untuk berpartisipasi dalam menciptakan pekerjaan baru dimana partisipasi penonton juga akan memberikan kontribusi yang signifikan dan permanen ke koleksi museum. Luminous Depths mendapatkan idenya dari kunjungan pertama Mingwei untuk Peranakan Museum. Setelah masuk, dia ingat rumah kakek-neneknya, di mana ada secercah cahaya dari langit, dengan suara dan aroma yang datang dari lantai yang berbeda “menjadi semacam multiindrawi simfoni dalam pikiran saya” begitu kata seniman terkenal ini.
Peranakan Museum mengeksplorasi budaya masyarakat Peranakan di di Asia Tenggara. Dipasang di bekas Tao Nan Sekolah Cina, dibangun pada tahun 1912, museum ini memiliki salah satu koleksi benda seni Peranakan terbaik dan paling komprehensif. Galeri di tiga lantai didalam museum ini menggambarkan tradisi budaya dan seni visual khas Peranakan. Museum ini memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi anak-anak mengenai pendidikan seni dan budaya di Asia Tenggara. Museum ini adalah bagian dari Asian Civilisations Museum yang beroperasi di bawah National Heritage Board Singapura. Peranakan Museum menampilkan koleksi terbaik di dunia yang ditampilkan dalam 10 galeri. Pengunjung akan menikmati keindahan objek Peranakan ditampilkan dengan audio dan efek visual dan ada juga arena multimedia interaktif.
Lokasi: The Peranakan Museum, 39 Armenian St. S179941