Archive
Setelah 15 tahun, The Mad Phoenix akhirnya kembali ke atas panggung. Untuk pertama kalinya pertunjukan teater ini akan ditayangkan di Singapura. Penikmat teater Mandarin dapat menyaksikan cerita yang gembira dan pahit manis permainan panggung Hong Kong. Melihat hasil akting yang menakjubkan dan memuaskan penonton dari para aktor berbakat Tse Kwan Ho, Perry Chiu, Lee Lung dan masih banyak lagi. Para penonton akan terkagum pula akan hasil karya dari penulis naskah ternama Raymond To dan produser sekaligus sutradara Clifton Ko dibalik kisah pertunjukan teater ini. The Mad Phoenix dengan bangga dipersembahkan oleh MediaCorp VizPro International and Spring-Time Productions.
The Mad Phoenix berdasarkan dari tragedi cerita kehidupan aneh pada abad ke-20 opera Kanton penulis naskah, Kong Yu Kau. Kisah ini mengikuti kehidupan Kong dari hari pemberontakannya sebagai anak ke-13 dari seorang pejabat, untuk bangkit menjadi orang terkenal sebagai penulis lagu opera Kanton dan dramawan dari generasinya dan akhirnya mati di akhir tahun 70-an. Karena kepribadian eksentrik itu, banyak yang bingung apakah dia seorang jenius atau hanya orang setengah gila. Karena hal itu, Kong mendapatkan julukan, The Mad Phoenix.
The Mad Phoenix diadaptasi menjadi drama seri pada tahun 1993 dan film dengan judul yang sama. Keduanya mendapatkan banyak penghargaan membanggakan diantaranya “Best Actor” (Tse Kwan Ho), “Best Adapted Screenplay Award” (Raymond To) dan “Best Editing Award” pada Golden Horse Awards di tahun 1997 serta “Best Screenplay Award” pada Hong Kong Film Awards di tahun 1998.
Tse Kwan Ho adalah aktor veteran dengan lebih dari satu dekade pengalaman akting film. Perasaannya dalam berakting pada The Mad Phoenix nyata dimana dia memperlagakan tokoh yang ia perankan sama dengan yang ada pada kisah dari penulis novel Kung Fu bahasa Cina modern ini, Louis Cha, dia mengekpresikannya seakan dia tidak akan pernah jatuh sakit terhadap skrip yang ia baca tidak peduli berapa kali pun dia sudah membaca itu. Menurutnya, ketika Raymond mengundangnya untuk bermain dalam pertunjukan itu, dia langsung menyetujui. Dia senang sekali dimana berbeda dari apa yang dia rasakan 15 tahun lalu. Mengingat kembali, dulu hal itu sangat stres tetapi sekarang itu menjadi sangat menyenangkan.
Pada bulan Mei, The Mad phoenix memperlihatkan kesuksesannya yang cemerlang di Hong Kong. Kisah ini memecahkan rekor dengan menjual habis tiket sebanyak 24 pertunjukan, dengan lebih dari 80% tiket yang tersedia pada hari pertama penjualan tiket. Sebenarnya, banyak orang yang sudah menonton pertunjukan ini meminta untuk tambahan penayangan pertunjukan sehingga mereka dapat menonton pertunjukan kembali dan menghidupkan kembali kegembiraan dan pahit manis cerita. Dalam salah satu wawancaranya, produser Clifton Ko awalnya merasa bahwa banyak Hong Kongers tidak lagi menekankan pada nilai-nilai tradisional China. Namun ternyata respon yang ditunjukkan malah sebaliknya, dari terjual habisnya tiket di Hong Kong, ia merasa senang bahwa Hong Kongers masih melestarikan tradisi, yang merupakan esensi dari pertunjukan ini. The Mad Phoenix adalah perpaduan dari drama dan opera pertunjukan dengan kombinasi tradisi dan narasi modern. Cerita menarik ini akan diceritakan dalam bahasa Kanton dan yakin untuk membawa penonton pada sebuah perjalanan nostalgia. Membuat siapapun tidak akan meninggalkan kursi mereka karena tidak akan mau ketinggalan drama panggung klasik ini.
Tanggal: 28 Februari 2014 – 1 Maret 2014
Waktu:
– 28 Februari 2014: 20.00
– 1 Maret 2014: 14.30, 21.00
Tiket: $48.00, $68.00, $88.00, $108.00
Lokasi: Kallang Theatre, 1 Stadium Walk, Singapore
Orang-orang mengatakan cinta mengalahkan segalanya. Dunia seolah hanya milik dua orang yang saling mencintai. Segalanya menjadi lebih indah daripada kehidupan mereka sebelumnya. Saling mengasihi dan berbagi suka dan duka kepada orang yang dicintai. Apapun rintangan yang menghalangi bahkan sampai titik darah penghabisan akan dihadapi berdua atas nama cinta. Dua orang remaja memutuskan untuk menguji teori tersebut. Menempatkan percintaan mereka kepada ujian tekanan hingga akhir. Romeo dan Juliet menghadapi berbagai rintangan dalam mempertahankan cinta mereka. Melawan kisah keturunan, permusuhan keluarga, kutukan ranjang. Bahkan Grim Reaper sendiri. Cinta mungkin menunjukkan pemenangnya. Tetapi apakah sepasang kekasih yang memiliki segalanya akan kalah?
Kisah romansa pada sepasang kekasih remaja selalu menjadi cerita yang menarik untuk ditonton. Pada saat usia manusia menginjak tahap ini kisah percintaan menjadi hal yang utama dalam kehidupan dikarenakan pada saat ini manusia tumbuh berkembang dari masa kanak-kanak menuju sesosok yang lebih matang dan mulai mengenal cinta. Masa transisi dimana kehidupan seseorang mulai berbagi kasih dengan orang lain melalui perasaan yang tumbuh di hati mereka. Cinta membawa segalanya menjadi indah daripada kehidupan mereka sebelumnya. Saling mengasihi dan berbagi suka dan duka kepada orang yang dicintai. Perasaan mengalahkan logika sepasang kekasih yang saling menyukai. Seolah dunia hanya milik mereka berdua, tidak ada orang lain selain mereka.
Mengisahkan dua remaja yang saling mencintai, Toy Factory dengan bangga mempersembahkan “Romeo & Juliet”. Setelah sukses menampilkan pertunjukan Equus and To Kill a Mockingbird, salah satu perusahaan teater Singapura ini kembali menyuguhkan pertunjukan teater ke khalayak umum. Kali ini, mereka akan memberikan suatu pertunjukan dengan tema percintaan. Romansa sepasang remaja yang saling mencintai memberikan suatu penilaian tersendiri dimana kisah percintaan remaja menjadi suatu hal yang sangat menarik dan komersial untuk ditayangkan. Pertunjukan ini juga akan ditayangkan dalam rangka memperingati hari kasih sayang yang jatuh pada tanggal 14 Februari mendatang. Menonton bersama pasangan menjadi kesan tersendiri saat menonton drama percintaan ini.
Romeo dan Juliet tetap menjadi salah satu kisah klasik Shakespeare yang paling banyak dipertunjukkan, dengan cerita percintaan sepasang kekasih yang masih tetap bersinar sebagai kisah cinta muda yang kuat. Pada era bangsawan Verona, perseteruan keturunan yang kuat diantara keluarga sepasang kekasih, keluarga Montagues dan keluarga Capulets yang sangat sulit dijelaskan. Permusuhan yang sudah terjadi secara turun menurun dimana diantara mereka tidak pernah membahas pertemanan bahkan untuk membahas percintaan. Tidak ada yang berhubungan baik satu sama lain diantara kedua keluarga seperti pertemanan, semua saling membenci dan mengutuk. Bahkan ketika suatu hubungan yang mendalam terjadi diantara dua keturunan mereka, Romeo dan Juliet yang sangat mengagetkan dan menjadi suatu hantaman keras bagi kedua keluarga. Kisah percintaan yang tulus dan murni terancam akibat sebuah permusuhan kuno.
- Courtesy of eventfinda.sg
Tanggal: 13 – 23 Februari 2014
Waktu: 15.30 dan 20.00
Tiket: $69, $59, $49 (belum termasuk biaya pemesanan $3)
Lokasi: Drama Centre Theatre @ The National Library, 100 Victoria Street, S188064
Horrible Histories bisa menjadi salah satu acara yang menyenangkan untuk pengunjung nikmati. Horrible Histories akan diperankan oleh aktor di atas panggung yang mana memiliki kualitas akting yang tidak mengecewakan dan juga efek 3D juga akan membuat pengunjung seolah masuk ke dalam cerita yang sesungguhnya. Horrible Histories akan diselenggarakan pada tanggal 1 Februari 2014 yang mana jatuh pada hari sabtu. Tentu saja pengunjung bisa menikmati hari sabtu yang menyenangkan dan juga menegangakan dengan melihat teater. Acara akan dimulai pada tiga sesi yaitu pukul 15.00, 17.00 dan 19.15. Pengunjung bisa datang sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Berlokasi di Drama Centre Theatre, 100 Victoria Street, # 05-01, Gedung Perpustakaan Nasional, Singapore. Jika pengunjung tidak ingin datang terlambat sebaiknya pengunjung mencari tahu terlebih dahulu lokasinya dengan begitu pengunjung sudah mengetahui lokasinya dan akan lebih mudah untuk pengunjung menemukan lokasinya pada hari sabtu. Untuk harga tiket juga bermacam-macam, pengunjung bisa memilih harga tiket sesuai dengan kantong pengunjung dari $ 62,00, $ 52,00, $ 42,00 sampai $ 35,00. Tentu akan sangat menarik menemukan legenda dibalik cerita tentang Tudors yang berasal dari Inggris. Pengunjung juga bisa menemukan kisah kisah-kisah sejati Raja Henry VIII dan kegemarannya memenggal kepala istri-istrinya. Dan juga di sini pengunjung bisa belajar sejarah dengan lebih menyenangkan dan juga lebih seruh karena cerita akan terlihat begitu hidup di atas panggung. Cerita tentang Tudors yang menggerikan ini memang mencekam karena perpaduan aktor, efek 3D dan juga musik yang menjadi satu menjadikannya terlihat hidup di atas panggung.
Pengunjung juga bisa menikmati bagaimana seruhnya nasih istri tanpa kepala dan juga armada Spanyol yang akan berlayar ke arah penonton yang mana semua itu terlihat nyata. Dan juga pengunjung akan menyaksikan sejarah tentang Victoria yang keji. Pengunjung akan dibuat terpana dengan akting para aktor dan juga aktris yang mempesona, belum lagi kisah tentang Victoria ini juga akan membuat perasaan pengunjung berkecamuk. Kejahatan Victoria akan membawa pengunjung seolah-olah berada pada dunianya. Membunuh para bayi, melarikan diri dari tambang dan juga pabrik serta meenghindari kereta yang berbahaya. Semuanya bisa pengunjung saksikan secara langsung. Yang pasti pengunjung akan mengingat cerita yang dibawakan dengan sangat baik dan juga tidak akan melupakannya. Dengan begitu belajar sejarah akan terasa sangat menyenangkan.
- Courtesy of eventfinda.sg
Tanggal : Sabtu 1 Februari 2014
Lokasi : Drama Centre Theatre, 100 Victoria Street, # 05-01, Gedung Perpustakaan Nasional, Singapore
Harga Tiket : Standar : $ 62,00, $ 52,00, $ 42,00 dan $ 35,00
Telpon: 6348 5555
Singapura, negeri berlambang singa ini kembali menghadirkan sebuah teater yang akan membawa pengunjung pada cerita-ceritanya yang menawan. Terinspirasi oleh film Scola, teater yang mengangkat tema Bekerja di Hari Khusus ini mengeksplorasi pertemuan yang mengubah hidup antara seorang ibu rumah tangga yang bekerja terlalu keras dan sarjana misterius pada tanggal 8 Mei 1938 – di Roma merayakan hari kunjungan Hitler untuk Mussolini Italia. Bekerja pada hari khusus, ” hari khusus ” yang dimaksud adalah bahwa ketika Hitler mengunjungi Mussolini di Roma dan terdengar sulih suara melalui speaker. Yang melahirkan beberapa pertanyaan seperti Apakah fasisme? Apakah rezim politik atau keadaan pikiran?
Teater di sisi lain selalu menggambarkan tentang individu. Dalam hal ini, dua orang tidak diizinkan untuk menjadi diri mereka sendiri karena ” orang-orang ” diperintahkan oleh beberapa individu tidak akan mengizinkannya. Ini adalah cerita tentang dua orang yang mengubah satu sama lain melalui kasih sayang dan penerimaan di latar belakang dari dunia yang juga berubah. Seni sebagai sarana untuk mengeksplorasi kemanusiaan kita sendiri dan mengajukan pertanyaan yang mampu mengubah kesadaran individu. Maka mungkin , ” orang-orang ” akan tahu lebih baik di masa depan. Kisah cinta yang ditulis dengan baik, tapi Graham dan imajinasi lucu Vega dan penampilan santai mereka yang membuatnya begitu menarik. Para penonton yang memahami dengan arti bahwa teater adalah sekilas dan menyenangkan sebagai urusan sepanjang hari cinta.
The New Yorker yang Berbasis di Mexico City, Por Piedad Teatro telah memantapkan dirinya sebagai perusahaan kreatif yang relevan dengan mengembangkan teater bermakna dan mendalam yang menempatkan penekanan khusus pada kualitas mutakhir drama internasional kontemporer. Perusahaan ini berusaha untuk menciptakan sebuah jembatan kolaborasi artistik , dan menghasilkan link pada setiap tingkat dengan membuka sarana komunikasi yang memungkinkan untuk saling pengertian. Perusahaan ini dibentuk untuk mengatasi kurangnya masyarakat pada akses ke drama dari bagian lain dunia, dan untuk mempromosikan teater sebagai sarana untuk terlibat dengan ide-ide, masalah dan seniman yang membentuk waktu. Pada tahun 2007, ia menerima Obie Theatre Grant Award untuk kontribusinya terhadap komunitas teater Off- Broadway.
Dipentaskan di Esplanade Theatre Studio yang nyaman, akan membuat para penonton menikmati jalannya teater. Acara ini sesuai untuk segala usia, sehingga para penonton dapat mengajak pula anggota keluarga beserta untuk menonton teater ini. tampil selama 75 menit dihadapan penonton, dengan penampilan mereka yang khas. Dengan harga tiket yang cukup murah, pengunjung telah dapat menikmati teater ini.
- Courtesy of singaporefringe.com
Kategori : seni
Tanggal : 16-17 Januari 2014
Lokasi : Esplanade Theatre Studio , 1 Esplanade Drive, Singapore
Incoming search terms:
- off day work bergerak (14)
Torre do Tombo, arsip nasional Portugal terkait dengan keberadaan teater ketika masa kediktatoran memerintah negara itu selama 48 tahun. Seniman teater Tiago Rodrigues menemukan kompilasi yang sangat besar tentang berita yang baru saja dipublikasikan. Ribuan informasi rahasia ditemukan dalam beberapa arsip termasuk laporan-laporan yang ditulis oleh inspektur yang menuntut larangan pertunjukan teater. Tiago Menggunakan laporan ini sebagai inspirasi yang mengilhami karyanya, Three Fingers Below the Knee yang mengkritik tindakan spionaase pemerintah terhadap seniman teater. Keadaan dimana bermain di dalam sebuah panggung teater menjadi hal yang mengancam jiwa, atau Rodrigues menyebutnya sebagai, balas dendam yang manis.
Di antara ribuan informasi rahasia yang ditemukan dalam arsip, Rodrigues sangat tertarik dengan laporan yang ditulis oleh inspektur yang memaksa larangan pertunjukan teater. Ironi di balik cerita Three Fingers Below the Knee adalah bahwa transformasi informasi rahasia menjadi sebuah karya sastra, menggunakan laporan rahasia sebagai teks untuk pertunjukan teater. Sebuah informasi tertulis menjelaskan bahwa ” pengekangan terhadap kebebasan masyarakat tanpa mengharuskan adanya suatu alasan” , Tiago Rodrigues melalui karyanya mencoba untuk Menghilangkan batasan yang ditimbulkan oleh kediktatoran menggunakan teater itu sendiri sebagai sarana untuk mengungkapkan pemikiran di balik pengekangan terhadap teater. Sebagai pengukuran panjang minimum untuk rok pada masa itu , tiga jari di bawah lutut merupakan indikasi kesewenang-wenangan sebuah kekusaan saat itu.
Di perankan oleh Dua aktor, Isabel Abreu dan Gonçalo Waddington, mereka mulai aksi dengan kostum periode semu dan perabot faux antik yang telah dibungkus untuk perlindungan mereka sendiri. alur dan dialog melayang di kolase dokumen sebagai latar belakang, seolah-olah mereka pernah membawa ancaman moral seperti adegan ketika Miss Julie masuk dan terkejut, melihat sebuah karakter lain saling merangkul, mencium kemudian saling menanggalkan pakaian. Karya Rodrigues adalah teater yang berisi tentang penegasan terhadap tiga struktur, yaitu tindakan sewenang-wenang yang di gambarkan dengan gaya parody, kesederhaaan, ruang gerak perempuan yang di batasi.
Dalam karyanya ini Rodrigues mencoba untuk mengasosiasikan konservatisme dengan pengekangan, sementara menggarisbawahi kekuatan subversif teater di luar bentuk-bentuk seni lainnya. Di sinilah masalah utama terletak . Penggemar Teater dan aktor akan merasa pengekangan meningkatkan dampak medium Teater yang berbeda. Seni drama menjadi sangat menarik ketika tujuan cerita belum diketahui oleh penggemar. Rodrigues dianggap oleh pers Portugis sebagai salah satu seniman muda paling berpengaruh di Portugal. Three Fingers Below the Knee dianugerahi oleh writer Portugis Society for Best Performance 2012 dan mendapat banyak pujian karena telah mampu untuk mengubah keeadaan orang-orang yang tertindas kebebasannya dalam hal seni dan politik. Mundo Perfeito menerjemahkan ironi cara kritikus tentang masa kini dan idealisme perilaku optimis terhadap masa depan. Ini juga merupakan nama yang membuat orang tersenyum untuk alasan apapun.
- Courtesy of eventfinda.sg
Tanggal : 10 – 11 Januari 2014
Lokasi : Esplanade Theatre Studio, 1 Esplanade Drive, Singapore
Kematian ayah seorang pria muda menjadi titik awal dari perjalanan spiritual pribadinya melalui hubungan keluarga, kesedihan dan kenangan. Šuteru tabi (perjalanan untuk melepaskan beban diri dari sesuatu) melihat pemuda dan tiga saudaranya memulai perjalanan untuk melemparkanbuah sepeti ke laut, dan melalui percakapan mereka penuh dengan metafora, ilusi dan fantasi, kita menjadi tahu rahasia dunia yang mereka huni, bergerak bebas menjalani kehidupan dengan kekuatan yang membebaskan imajinasi. Suteru Tabi menggambarkan perjalanan spiritual seorang pria muda setelah kematian ayahnya. mengikuti serangkaian ritual berkabung sekaligus puitis, menyentuh dan lucu. menawarkan demonstrasi yang menerangi kekuatan imajinasi.
Drama tersebut melibatkan empat karakter , putra tertua dari keluarga, adik tertua, putra kedua dan seorang wanita yang tampaknya istrinya. Putra kedua telah mengambil mencoba melihat isi kotak yang ayahnya telah mengatakan untuk tidak boleh dibuka, dan sekarang ia takut bahwa orang lain akan marah padanya karena perbuatannya. Putra tertua mengambil dari sakunya sesuatu yang mampu menghubungkannya dengan roh anjing Taro, dan taro memberi tahu bahwa putra kedua telah menemukan kotak peninggalan ayahnya dan ia bawa pulang. Dia mengatakan bahwa kotak yang dibawa putra kedua dan telah dibuka itu adalah kotak yang di gunakan ayah mereka untuk menyembunyikan jasad Taro.
Shiro Maeda , seorang penulis dan sutradara panggung yang lahir pada tahun 1977 , yang mendirikan perusahaan GOTANNDADAN, mengambil bagian dalam pertunjukan Yang berjudul Suteru Tabi. Maeda lahir di Gotanda, Tokyo dan lulus dari Wako University. Dia membentuk perusahaan teater Gotandadan pada tahun 1997, pada usianya yang kesembilan belas. Pesona karyanya terletak pada gayanya yang santai dan humor lucunya yang alami di atas panggung. Drama yang pernah ia mainkan antara lain: mushiro wasurete, Kyabetsu no tagui, dan Sayonara boku no Chiisana Meisei . Pada tahun 2007 ia memenangkan Kishida Drama Award untuk Ikiterumono wa inainoka, Ini adalah bagian liris dan lucu yang menggambarkan kematian yang tumbuh dari sebuah lokakarya yang melibatkan 17 aktor yang dipilih dari audisi, dan untuk alasan yang tidak pernah dijelaskan, semua karakter mati. Ini telah diakui sebagai teater yang ketat namun segar dan absurd. Banyak cerita pendek telah diterbitkan dalam majalah sastra, dan beberapa novelnya telah dinominasikan untuk penghargaan sastra utama, termasuk demo Ai nai dan seishun demo.
Dunia teater yang Shiro Maeda ciptakan adalah di mana kesatuan waktu, ruang dan hal-hal lainnya semua mencair bersama dalam campuran yang penampakannya serampangan, ambiguitas dan ketidakjelasan. Ini adalah dunia yang kacau yang mencapai ke kedalaman terdalam dari kesadaran manusia, seolah-olah dalam keadaan seperti mimpi, menggambarkan perasaan aneh yang menyenangkan, seperti kehangatan rahim seorang ibu, alam di mana tidak mungkin untuk membedakan antara diri dan eksternal. ia menciptakan telah rasa pasif dan ketidak ketegasan di dunia ini, Maeda memenangkan karakter yang kuat, terutama di kalangan generasi muda. Drama ini menggunakan sarana ekspresi metafora dalam menggambarkan perasaan duka dan berkabung untuk orang yang dicintai yang kematiannya sulit diterima. Berputar di sekitar peristiwa tabi šuteru, di mana empat bersaudara mengambil kotak yang berisi sisa-sisa tubuh dari anjing keluarga untuk melepaskannya ke kedalaman laut, bermain dengan mengeksplorasi berbagai perasaan dari empat bersaudara mengenai kematian ayah mereka dan ilusi dan fantasi yang berasal dari kematian itu sendiri.
- Courtesy of eventfinda.sg
Tanngal : 8 – 9 Januari 2014
Lokasi : Esplanade Theatre Studio, 1 Esplanade Drive, Singapore
Melihat sebuah pertunjukan drama adalah hal yang sangat menyenangkan , apalagi Bersama keluarga tercinta. Bercengkrama bersama keluarga dengan di suguhi cerita -cerita menarik dari negeri dongeng , membawa anda beserta keluarga kedalam suasana dunia yang penuh fantsi. Membawa imajinasi kedalam khyalaalan dimana dunia menjadi satu hal yang manis , membawa khayalan orang dewasa kedalam dunia anak-anak yag menyenangkan. Dunia yag penuh tawa dan keceriaan serta dunia penuh dengan warna-warni yang indah. Sebuah pertunjukan dimana pohon –pohon dan hewan-hewan saling becakap-cakap, patung kayu yang bearlarian,serta kisah seorang putri yang bertemu pangerannya. Kisah yang membuat buah hati andaberkhayal berada di dalamnya.
Diangkat dari novel klasik yang popular dan sampai saat ini tetap manjadi cerita yang masih di gandrungi banyak kalangan; anak-anak , remaja , maupun dewasa. Menjadi inspirasi masa kanak-kanak tentang masa depan merka, juga menjadi daya inspirasi bagi para setiap pasangan terhadap hubungan mereka. Becerita tentang kisah asmara seorang putri dan seorang pangeran, seorang lelaki yang mempunyai anak sebuah patung kayu, kisah seorang gadis dan seekor serigala, dan banyak kisah –kisah yang lain. sebuah karya yang tidak udur di zaman yang serba otomatis, dengan cirikhas klasik yang di tawarkan. Akan membawa kita ke suasana masa lalu yang eksotis,jauh dari hingar bingar dan penuh dengan keunikan.
Grimm’s Fairy Tales adalah novel yang diterbitkan pada tahun 1800-an berisi puluhan kisah yang menarik untuk di simak. Yang di tahun-tahun berikutnya banyak diterbitkan edsi-edisi baru dan menceritakan kisah-kisah yang lebih banyak lagi. Volume pertama edisi ini banyak di kritik karena, meskipun mereka disebut “Tales Anak”, edisi ini tidak dianggap cocok untuk anak-anak, baik untuk informasi termasuk subyek gambar yang di tampilkan. Dan telah banyak perubahan pada edisi berikutnya sperti edisi pertam snow white and atau edisi Hansel dan Gretel. Semua edisi yang ekstensif diilustrasikan kali pertama oleh Philipp Grot Johann dan, setelah kematiannya pada tahun 1892, oleh Robert Leinweber.
Prtunjukan kali ini akan mengangkat cerita seperti Hansel dan Gretel, Rapunzel dan The Tailor kecil Valiant dengan diiringi music bergaya ekstravaganza Broadway . Sebagai pertunjkuan yang menceitakan tentang kepahlawan, yang memulai petualangan dengan diselimuti keajaiban dan misteri, dan mengambil penjahat di showdown ini akhir dari kebaikan melawan kejahatan. Menjadi cerita yang seru dan sanggat disayangkan untuk melewatkan acaar yang unik ini. Ajak kelurga besar anda untuk menyaksikan pertunjukan ini, yang akan di gelar pada tanggal 1 hari rabu sampai tanggal 17 hari minggu November 2013 mendatang, diDrama Centre Theatre @ The National Library, 100 Victoria Street, s188064100.
Tanggal :1-17 November 2013
Lokasi : Drama Centre Theatre @ The National Library, 100 Victoria Street, s188064100
Pengunjung pasti akan menyukai beberapa acara drama kolosal yang menarik dengan menonton pertunjukan klasik yang berisi misteri pembunuhan pada acara The Mousetrap – A Murder-Mystery Play by Agatha Christie. Acara yang langsung mendatangkan pemainnya dari West End London ini akan tampil menakjubkan untuk menghibur pengunjung untuk membawakan alur ceritanya. Acara ini merupakan film juga drama yang merupakan produksi otentik paling terkenal menampilkan kecerdasan juga petualangan sang detektif untuk membuat acara The Mousetrap ini menjadi terkenal dan mendunia. Dan acara ini masih ditayangkan hingga kini dan memiliki umur mencapai tahun ke-60 . Drama ini merupakan cerita yang membawakan kisan tentang misteri pembunuhan yang pernah ditulis oleh penulis buku terlaris Agatha Christie dan jika pengunjung membaca novelnya maka pengunjung juga akan terkesan dengan ketegangan – ketegangan yang dihadirkan dalam setiap alur ceritanya. Pengunjung juga tak hanya membaca dan terbawa suasana namun pengunjung akan benar – benar terpesona saat pengunjung harus memutar otak atas kejahatan yang belum terpecahkan di Monkswell Manor . The Mousetrap – A Murder-Mystery Play by Agatha Christie dibuka di West End London pada 1952 dan hingga kini dramanya tetap eksis di dunia tak mengenal waktu walaupun penulisnya sudah menjadi amat tua. Drama ini memiliki jangka waktu terpanjang sejak pertama kali pemutarannya hingga sekarang dan dalam sejarah apapun.
Acara ini adalah acara menarik yang tak pernah difilmkan namun hanya diputar dalam bentuk drama dengan pemain terbaik yang mereka sajikan, juga merupakan pertunjukan dengan running terpanjang dalam pertunjukan jenis apapun di era modern ini . Bahkan drama ini juga dikenal dengan twist ending , yang penonton secara tradisional diminta untuk tidak mengungkapkan jalan ceritanya kepada siapapun setelah meninggalkan teater . Drama tersebut mulai hidup sebagai sebuah drama singkat yang disiarkan pada 30 Mei 1947 yang disebut Three Blind Mice untuk menghormati Ratu Mary , istri Raja George V yang memiliki asal-usul cerita ini dituliskan dalam kasus kehidupan nyata dari kematian seorang anak laki-laki , Dennis O’Neill , yang meninggal saat dirawat oleh perawatan asuh yang merupakan seorang petani bernama Shropshire dan istrinya pada tahun 1945 . Drama ini sebenarnya didasarkan pada cerita pendek tapi sang penulis meminta agar cerita ini tidak dipublikasikan dan hanya bermain di West End London. Umur panjang drama itu telah memastikan popularitasnya dengan kunjungan wisatawan dari seluruh dunia . Dan di Singapura acara ini akan diadakan sejak tanggal 4 oktober hingga 13 Oktober 2013, pengunjung bisa menyaksikannya di Jubilee Hall, Raffles Hotel. Dan harga tiket yang dicantumkan untuk biaya masuknya adalah $ 100 harga yang cukup mahal namun acaranya amatlah menarik untuk disaksikan.
- Courtesy of timeoutsingapore.com
Lokasi : Jubilee Hall Theatre , Raffles Hotel
Othello adalah drama karya William Shakespeare yang dikenal sebagai satu dari empat tagedi terbesar Shakespeare. Banyak orang yang telah berusaha untuk menampilkan karya seni ini melalui berbagai media, mulai dibuat film, teater, drama dan cerita lewat media cetak. Tak hanya itu saja, banyak pula para koreografer tari yang menggambarkan cinta Othello dan Desdemona melalui berbagai bentuk tarian.
Tragedi Othello ditulis oleh William Shakerpeares, pria berkebangsaan Inggris yang lahir pada tanggal 26 April 1564 di Stratford-Upon-Avon, Warwickshire, Inggris. Dan ia meninggal pada tanggal 23 April 1616, ketika mencapai umur 51 tahun. Seorang penulis Inggris yang acapkali disebut banyak orang sebagai salah satu sastrawan terbesar di Inggris. Ia telah menulis kekitar 38 sandiwara tragedi, komedi, sejarah, dan 154 sonata, 2 puisi naratif dan puisi-puisi yang lain. Dan diantara tragedi yang terkenal adalah Romeo and Juliet, Julius Caesar, Othello dan masih banyak lainnya.
Tragedi Othello, Moor dari Venice adalah sandiwara tragedi yang ditulis sekitar tahun 1603. Temanya bermacam – macam, meliputi rasisme, cinta, iri, dan pengkhianatan, Walaupun tragedi ini sudah ditulis dijaman lampau namun nyatanya sampai sekarang tragedi ini masih dipublikasikan, dan diantaranya kisah atau tragedi Othello ini dikemas dalam teater atau drama yang apik dengan latar belakang panggung dan setting yang pas pula.
Tragedi tersebut diceritakan bahwa Othello membunuh istrinya, Desdemona. Karena ia (Othello) memiliki kepecayaan yang salah, bahwa istrinya tidak setia terhadap dirinya. Setelah membunuh istrinya, dia melakukan tindakan bunuh diri. Dan pada dasarnya ini adalah kisah yang sangat tragis. Kisah Othello ini diperankan oleh 7 orang meliputi, Othello yaitu seorang pangeran Afrika yang menjadi jenderal di Venice, Italia. Kedua yaitu Casio, letnan konstan (jabatan kedua). Ketiga, Lago yaitu letnan muda Othello (jabatan ketiga). Keempat, Brabantio, Senator venetia. Kelima, Desdamona adalah istri Othello dan ia adalah putri dari Brabantio. Keenam, Roderigo yaitu pria terhormat Venetia. Dan ketujh, Emilia dia adalah istri Lago.
Jika Anda belum puas dengan penjelasan singkat tentang tragedi Othello dalam artikel ini, yuk kunjungi acara teater Othello yang bertepatan pada tanggal 19 September 2013 hingga 22 September 2013. Teater ini akan ditampilkan di Tamil, Goodman Arts Centre dan disajikan dalam bahasa Inggris Surtitles. Untuk tanggal 19 hingga 21 September 2013 teater akan dimulai pada pukul 07.30 pagi sedangkan untuk tanggal 22 September dimundurkan waktu penampilannya menjadi pukul 15.00. Buat para penggemar teater bertema persoalan cinta yuk sempatkan untuk menyaksikkan acara ini bersama keluarga beserta sahabat dan kerabat kita. Jangan lupa untuk memesan tiket telebih dahulu, harga tiket masuk untuk dewasa 25 dolar, sedangkan untuk para pelajar hanya 20 dolar. Buruan deh pesan dan beli tiket masuknya sebelum terlanjur habis dan terlewatkan acara asyik ini.
- Courtesy of yoursingapore.com
Tanggal :19 – 22 September 2013
Lokasi : Goodman Arts Centre
Terpikirkah untuk menonton sebuah pertunjukan opera berkelas sambil mengajari putra-putri tercinta tentang kisah legendaris penyihir jahat dan kakak adik yang tersesat di hutan? Ya, cerita tentang Hansel and Gretel mungkin sudah banyak kita dengar dan baca saat kita masih kecil, bahkan sudah banyak film kartun atau drama yang menceritakan kisah ini. Akan tetapi, sembari berlibur di Singapura tak ada salahnya untuk menyaksikan opera yang pastinya akan sangat menghibur penonton dengan para pemain yang berpengalaman di bidangnya dan juga pendatang baru yang tak akan mengecewakan. Jadi, para wisatawan yang kebetulan sedang berkunjung ke Singapura harusnya tak melewatkan acara ini yang dijamin menyenangkan dan menyentuh hati. Opera Hansel and Gretel diadakan dalam rangka Paris Opera 2013 yang diadakan sejak Januari yang lalu hingga bulan September nanti.
Acara opera Hans and Gretel ini terinspirasi dari pemimpin opera ini sendiri yaitu komposer Wagner dari Jerman yang sangat dihormati oleh para seniman dunia opera. Selain itu, pertunjukan ini juga dinspirasi dari melodi rakyat, opera Humperdink yang cerdik kemudian diubah kedalam legenda penyihir di rumah kue jahe. Tentunya opera ini akan sangat menghibur anak-anak dan sekaligus akan menghidupkan satu bab dari masa kecil kita yang telah lama kita lupakan. Pertunjukan opera Hans and Gretel diselenggarakan oleh Singapore Lyric Opera yang berkaitan dengan Golden Village, 2013 musim yang bergengsi bagi Paris Opera. Para pemainnya dibawa ke Singapura langsung dari panggung kelas dunia di Palais Garnier di Paris, Prancis. Setiap produksi opera ini selalu rapi dan latihan-latihannya pun juga disiapkan secara professional agar penampilan di depan audiens terlihat sempurna. Jauh sebelumnya grup opera ini menjalani dubbing atau olah suara dan juga setelah itu ada juga produksi videonya untuk membawa para pecinta opera berada sedekat mungkin dengan panggung.
Acara Paris Opera Season 2013 diawali dengan penampilan The Tales of Hoffmann yang diselenggarakan pada tanggal 31 Januari 2013 and 6 Februari 2013. Setelah itu disusul dengan pertunjukan opera berjudul Carmen di bulan Februari. Masih ada lagi yaitu Don Quichotte yang diadakan di bulan Maret 2013 serta Falstaff pada bulan Mei 2013. Para pengunjung dan wisatawan asing di Singapura juga sangat terhibur dengan pertunjukan opera Gustav Mahler’s Third Symphony pada bulan lalu, Juni 2013. Bagi para pecinta seni drama dan opera sangat disarankan untuk menonton pertunjukan bergengsi yang mengusung judul La Gioconda pada bulan August 2013 dan La Sylphide di bulan September 2013. Sangat menginspirasi bukan? Pengunjung tak perlu jauh-jauh ke Perancis untuk menikmati seni opera Perancis yang memukau.
- Courtesy of opera-online.com
Lokasi: Golden Village GV Grand, Great World City
3/F Great World City, 1 Kim Seng Promenade
S237994