Archive
Lukisan Cina adalah salah satu tradisi artistik yang tertua di dunia. Lukisan dalam gaya tradisional yang dikenal saat ini di Cina sebagai Guo Hua, sebagai penentang lukisan gaya Barat. Seni lukisan ini menjadi populer di Cina pada abad ke-20. Lukisan tradisional Melibatkan dasarnya teknologi yang sama seperti kaligrafi dan dilakukan dengan sikat dicelupkan ke dalam tinta hitam atau berwarna, minyak tidak digunakan. Seperti kaligrafi, bahan Paling Populer di Semua lukisan adalah terbuat dari kertas dan sutra. Kemudian setelah pekerjaan selesai dapat dipasang pada gulungan, bisa gulungan handscrolls : seperti emas. Lukisan tradisional dapat dilakukan pada lembaran album aussi, dinding, vernis, layar lipat, dan media lainnya.
Terdapat dua teknis utama dalam lukisan Cina salah satunya adalah Gong – bi, yang berarti ” teliti ” menggunakan sapuan kuas yang sangat rinci Itu delimits rincian sangat Tepatnya. Seringkali sangat berwarna dan Biasanya menggambarkan figural atau narasi subyek. Seringkali hal ini dilakukan oleh seniman yang bekerja untuk istana kerajaan atau dalam lokakarya independen. Kurator museum Szan Tan mengatakan sejarah tidak hanya ditemukan dalam buku-buku media yang berbeda dapat memberikan pandangan yang berbeda. Dari artefak kuno Yunani untuk kostum teater perancang busana Christian Lacroix, semua banyak hal adalah petunjuk penting di mata Szan Tan dari National Museum of Singapore. Ms Tan adalah seorang kurator senior. Dan kali ini akan menghadirkan satu hal yang menawn untuk pengunjung.
Dalam seni abstrak persegi dan lukisan tinta Cina mempunyai peran penting dalam sejarah seni rupa Singapura dan pengembangan sejarah, begitu juga dengan hubungan antara abstraksi Barat dan lukisan tinta Cina. Di pameran ini pengunjung dapat menggali apa saja inspirasi bagi karya-karya seniman generasi kedua di Singapura. Bersama sang co-kurator Szan Tan, Singapore Art 1950-1970- telah banyak mengalami metamorphosis dalam putaran khusus saat perjalanan melalui analisis dan Pekerjaan respon individu mereka untuk merubah dunia di sekitar pada akhir tahun 1960 hingga 1970. Szan TELAH Bekerja sebagai kurator sejak tahun 1997 dan Memiliki minat pada lukisan, tekstil dan budaya rakyat.
Tan Tidak mengambil jalan pintas dalam karyanya. Dia bilang dia memburu segala macam petunjuk untuk menyusun cerita ” holistik ” tentang masa lalu yang berarti Bahwa dia ingin seluruh gambar, bukan hanya pandangan sepihak atau tidak lengkap. Sehingga pameran ini akan semakin hidup dan menjadi warna yang berbeda pada dunia. Dengan sentuhan seni tingkat tinggi akan memanjakan pengunjung dengan karya epic yang mampu membuat rangkaian sejarah berpihak padanya.
- Courtesy of eventfinda.sg
Tanggal : 20 February – 6 March 2014
Lokasi : National Museum of Singapore 93 Stamford Road Singapore
Alunan melodi merdu dari permainan sang maestro biola Gil Shaham akan mempesona setiap orang di Esplanade Concert Hall. Dipimpin oleh composer berbakat Amerika keturunan Cina Lan Shui serta berkolaborasi dengan grup orchestra terkemuka, menampilkan sebuah karya agung yang menampilkan karakterisasi heroic seorang composer. SSO mempersembahkan konser musik fenomenal bagi khalayak singapura. memadukan permainan biola dengan iringan instrument orchestra, menghadirkan nada-nada yang harmoni di atas panggung. Sebuah konser musik yang memukau para penggemar musik yang akan membanjiri tribun Esplanade Concert Hall Singapura.
Lahir dari keluarga Ibrani di dearah Urbana, Illinois. Orangtuanya adalah seorang ilmuwan Israel yang tergabung dalam sebuah persekutuan ilmuan di University of Illinois. Ayahnya bernama Yakub adalah seorang astrofisikawan, dan ibunya, Meira Diskin adalah cytogeneticist. Kakaknya adalah pianis Orli Shaham. Dia adalah lulusan dari Horace Mann School di Riverdale, New York. Keluarganya kembali ke Yerusalem ketika Gil berusia dua tahun. Pada usia tujuh tahun, Shaham mulai mengambil pelajaran biola dari Samuel Bernstein di Rubin Academy of Music di Yerusalem. Pada tahun 1980, ketika Shaham berusia sembilan tahun, ia bermain untuk Isaac Stern, Nathan Milstein dan Henryk Szeryng, dan menghadiri Aspen Music School di Colorado, belajar dengan Dorothy DeLay ( guru dari banyak seniman terkemuka lainnya , termasuk Itzhak Perlman , Pinchas Zukerman dan Sarah Chang ) dan Jens Ellerman.
Karir Shaham mulai menanjak pada tahun 1989 ketika ia dipanggil untuk menggantikan Itzhak Perlman yang sedang sakit kala itu, untuk bermain dalam serangkaian konser dengan Michael Tilson Thomas dan London Symphony Orchestra. Pada tahun 1990 Shaham menerima Avery Fisher carrir Grant. Pada tahun 1992 ia dianugerahi Premio Internazionale dari Accademia Chigiana di Siena. Shaham telah tampil dengan banyak orkestra terkemuka di dunia, di antaranya New York Philharmonic, Berlin Philharmonic, Toronto Symphony Orchestra, Vienna Philharmonic, Israel Philharmonic Orchestra, Chicago Symphony Orchestra, Boston Symphony Orchestra, National Orchestra Rusia, Academy of St Martin di Fields, San Francisco Symphony Orchestra dan Philadelphia Orchestra. Shaham memainkan biola Stradivarius dengan pola lama, yaitu permainan biola pada periode Comtesse de Polignac dari tahun 1699. Gaya ini ditawarkan kepada Shaham pada tahun 1989 oleh Stradivarius Society of Chicago.
Gil Shaham adalah kekuatan virtual alam pada permainan biola. Dengan pendekatan melodi dinamis yang ia mainkan membuat dia menjadi pianis favorit para penonton dan solois yang paling dinanti dalam setiap pementasan orkestra terkemuka di dunia. Selain banyak bermain dalam orkestra Shaham juga merupakan seorang musisi chamber. karya-karyanya telah diaransemen ulang oleh oleh beberapa musisi seperti ; William Bolcom, Avner Dorman dan Julian Milone dengan pianis, Akira Euguchi.
- Courtesy of ventfinda.sg
Tanggal : 4 januari 2014
Lokasi : Esplanade Concert Hall , 1 Esplanade Drive, Singapore
Berlibur ke Singapura tak selalu identik dengan berbelanja saja. Bagi para pengunjung wanita maupun pria yang sedang atau akan berlibur ke Singapura, bersiaplah untuk menemukan momen-momen special dimana Negara ini mengadakan acara khusus bagi para pecinta musik, seni, dan dansa. Acara yang diadakan di bulan Agustus ini dijuluki sebagai WOMAD. Festival World of Music, Arts and Dance (WOMAD) yang terkenal ini merayakan kehadirannya yang ke-11 di Singapura. Nikmati berbagai pertunjukan dan lokakarya, serta temukan beragam hidangan dan kerajinan internasional di Global Village. Saksikan World at the Culinary Stage, saat para musisi mengungkapkan bakat lain mereka, yaitu memasak. Ada juga tari-tarian yang mempresentasikan kebudayaan masing-masing Negara di Asia. Seperti apa ya kemeriahannya? Datanglah ke Fort Canning Park, gratis.
WOMAD or World of Music, Arts and Dance, adalah acara kesenian tahunan di singapura. Acara festival kesenian ini dimulai semenjak lima belas tahun yang lalu, dan acara ini menjadi acara WOMAD yang pertama di asia tenggara. WOMAD di temukan pertama kali di United Kingdom pada tahun 1982 oleh bintang rock Peter Gabriel dan Thomas Brooman, acara ini bertujuan memadukan antara kesenian music dan kesenian tari dari seluruh dunia dimana dari berbagai Negara memiliki kemampuan menguasai budaya tradisional mereka dan itu semua sangat menarik untuk membuat mereka dapat di terima oleh banyak penonton.
WOMAD singapura diadakan di Fort Canning Park setiap tahun nya, acara ini mempersembahkan penampilan musik dan tarian yang berasal lebih dari 15 negara termasuk penampilan dari para musisi ternama. acara ini juga menampilkan kegiatan untuk anak – anak seperti storytelling, drema kreatif, kesenian, kegiantan yang membutuhkan keahlian,kegiatan ini dapat meningkatkan kreatifitas anak – anak dan menjadi kegiatan yang edukatif bagi anak- anak dan workshop yang interaktif yang melibatkan para peserta untuk mengenakan topeng dan akan ada permainan bayangan membuat acara workshop ini semakin meriah. Pengaturan acara ya sangat ramah dan sangat santai membuat penonton menjadi lebih relax untuk melepas kepenatan mereka, orang- orang duduk di rumput taman dan mereka meyatu dengan athmosphere dan menikmati music nya.
Pertama kali WOMAD di adakan di singapura pada 28 hingga 31 mei 1998 dan dihadiri oleh 14, 000 orang, acara ini di persembahkan oleh the National Arts Council yang bertujuan untuk pembuka acara – acara seni untuk selanjutnya, acara WOMAD yang berikut nya di laksanakan pada 9 hinga 12 september 1999 dan I hingga 3 september 2000, pada tahun 2000 WOMAD yng di adakan di singapura di persembahkan dari cabang local organisasi dari United Kingdom. Hingga sekarang womad masih menjadi acara favorit di hati penonton nya.
Tempat: Charlton Park, Singapore
Art for the Love of Parents. Ini adalah sebuah pameran yang akan berlangsung selama sebulan yang akan dimulai pada tanggal 8 Mei 2013 dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Pameran menakjubkan ini akan menampilkan karya-karya seni yang luar biasa khususnya seni lukis dengan tema cinta tanpa syarat yang akan diberikan oleh masing-masing dan setiap orang tua di dunia kepada anak-anaknya. Cinta sejati dari orang tua kepada anak-anaknya tanpa pamrih dimana semuanya diberikan secara tulus dan ikhlas kepada buah cinta mereka tanpa menginginkan satu balasan pun. Pameran Mommy Daddy: Art for the Love of Parents akan disajikan bersamaan dalam rangka merayakan Hari Ibu dan Hari Ayah pada tahun 2013 ini.
Pepatah mengatakan bahwa kasih sayang orang tua sepanjang masa, kasih sayang anak sepanjang galah. Pepatah ini dapat dikatakan benar dimana pada kenyataannya orang tua memang selalu memberikan cinta dan kasih sayang mereka kepada anak-anaknya dengan tulus dan ikhlas. Berbeda dengan kasih sayang anak-anak terhadap orang tuanya yang terkadang semua yang diberikannya tidak sebanding dengan semua pengorbanan yang telah dilakukan orang tua. Cinta, kasih dan sayang orang tua tak pernah putus sejak anak-anaknya lahir hingga akhir hidup mereka. Mereka dengan tulus dan ikhlas melahirkan, merawat, mendidik dan memberikan perlindungan kepada anak-anaknya. Semua mereka lakukan demi kebahagiaan anak-anak mereka. Tidak ada kata menyerah dalam cinta dan kasih sayang mereka terhadap anak-anaknya, tanpa lelah mereka memberikan yang terbaik dan berkorban waktu dan tenaga semua dilakukan untuk anak-anak yang mereka cintai. Walaupun telah tua dan lelah, kasih sayang dan cinta orang tua tidak pernah luntur termakan oleh waktu. Hal inilah yang akan menjadi gambaran pada pameran Mommy Daddy: Art for the Love of Parents dimana lewat karya-karya seni lukis yang ditampilkan pada pameran ini menggambarkan kisah orang tua yang mencintai anak-anak dengan tulus. Pada pameran ini, semua pengunjung akan terpesona dan berdecak kagum pada semua karya-karya menakjubkan dan luar biasa. Mereka akan memuji para seniman yang ikut terlibat di dalamnya dalam pembuatan karya-karya yang ditampilkan pada pameran ini dimana para seniman mampu mebuat karya seni menakjubkan dan luar biasa yang dapat hidup dan berarti untuk setiap pengunjung.
Pameran Mommy Daddy: Art for the Love of Parents akan diadakan di The Gallery of Gnani Arts yang terletak di Tanglin Shopping Centre. Galeri seni ini dalam bahasa Tamil kata “Gnani” (baca: “Niyani”) merujuk kepada orang yang tercerahkan, spiritual atau intelektual. Didirikan pada awal tahun 2003, The Gallery of Gnani Arts telah menjadi galeri lokal dan regional yang menjadi trend centre di wilayahmya sebagai tempat penelitian dan koleksi seni kontemporer India Selatan oleh para master seniman internasional. Koleksi-koleksi dari galeri ini selain lukisan antara lain patung yang terbuat dari granit, perunggu atau tembaga, litografi, dan galeri menggambar.
- Courtesy of gnaniarts.com
Lokasi: The Gallery of Gnani Arts, Tanglin Shopping Centre, 19 Tanglin Road, Singapore 247909
Seni dan budaya memang dua bidang yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan. Kedua bidang ini sangat berkaitan dan berhubungan erat satu sama lain. Di Singapura sendiri sangat menghargai kedua bidang ini dimana seni menjadi salah satu hal dihargai dan budaya pun sangat diterima dan dijunjung tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan banyak acara seni dan budaya yang diadakan di negara singa ini. Setiap tahun bahak setiap hari sejumlah acara seni dan budaya berlangsung memenuhi kalender acara Singapura.
Tahun ini, banyak acara seni yang diadakan di Singapura salah satu diantaranya yaitu Passion’s Arts Month 2013, sebuah acara tahunan yang menggabungkan antara seni dan budaya. Acara seni yang satu ini akan berlangsung kurang lebih selama sebulan mulai tanggal 31 Maret 2013 hingga 28 April 2013. Diselenggarakan di King George’s Avenue, tahun ini Passion’s Arts Month 2013 menampilkan lebih dari 47 Passion’s Village di seluruh pulau di Singapura yang dibuat oleh 86 Community Arts and Culture Club (CACC). Berpartisipasi dan miliki pengalaman seni bersama-sama sebagai suatu komunitas dalam berbagai program pusat masyarakat dimana semua orang, siapapun dia dapat bergabung dan berpartisipasi dalam acara seni ini. PAssion’s Art Month ini juga akan berkolaborasi dengan banyak seniman lokal maupun internasional.
PAssion’s Arts Month diciptakan oleh, untuk dan dengan masyarakat dimana mereka tidak hanya meramaikan acara tetapi juga terjun langsung dalam acara ini. Program acara seni dan budaya ini akan menghasilkan percakapan, eksplorasi seni, cerita dan kenangan lingkungan untuk membentuk persahabatan yang lebih kuat dan obligasi yang lebih besar diantara penduduk. PAssion’s Arts Month 2013 akan menjadi acara yang menarik, beragam, intens dan ramai dimana akan merubah tempat biasa menjadi berbeda hingga menjadi tempat yang penuh dengan seni dan budaya untuk seluruh masyarakat untuk merayakan bersama. Bernyanyi, menari, menggambar dan melihat pertunjukan di salah satu PAssion’s Arts Village. Dalam acara ini, pengunjung dapat mengikuti dan menyaksikan berbagai program acara seni yang menarik.
Pada tahun 2012, People’s Association meluncurkan perdana PAssion’s Arts Month dengan lebih dari 5.500 relawan dan seniman. Acara seni dan budaya ini menampilkan lebih dari 200 pertunjukan dan menjangkau lebih dari 85.000 penduduk selama lebih dari empat pekan.
Community Arts and Culture Club (CACC) adalah bagian dari organisasi jaringan People’s Association (PA). 87 CACC dikelola oleh relawan yang bekerja dengan PA untuk mengatur kegiatan seni dan budaya bagi masyarakat untuk mempromosikan kohesi sosial, harmonisasi seni ras dan ikatan komunitas. Didirikan oleh People’s Association dengan dukungan dari Kementerian Informasi, Telekomunikasi dan Seni, brand PAssion’s Arts Month dikembangan untuk membuat seni dan budaya lebih mudak diakses oleh orang-orang membawa ke jantung setiap konstitusi di Singapura. Visinya adalah “Arts and Cultures for Everyona, Everywhere, Everyday”. Program PAssion’s Arts diantaranya Community Music Time, Community Arts Gallery, PAssion’s Arts Hotspots Programme dan PAssion’s Arts Festivals.Kategori: Seni, Budaya, Hiburan
Lokasi: 9 King George’s Avenue Singapore, 208581
Sebagai negara seni, Singapura selalu mengadakan acara-acara seni yang beragam dan berkualitas tinggi. Mulai dari festival hingga pameran bertema seni setiap tahun diadakan di negara yang juga dikenal sebagai negara multi budaya ini. Hal ini bertujuan untuk melestarikan seni yang ada di negara singa ini serta mengenal seni luar negeri. Acara semacam ini biasanya diselenggarakan sebagai wadah orang-orang berbakat untuk menampilkan berbagai karya seni yang mereka ciptakan. Selain itu juga sebagai apresiasi untuk orang-orang berbakat dimana mereka layak diberi penghargaan. Pengunjung pun dapat menambah ilmunya dan lebih peduli terhadap seni. Suatu bentuk dimana dapat menghargai berbagai hasil karya orang lain. Pertengahan bulan Desember, Singapura kembali mengadakan sebuah pameran seni The Singapore Show: President’s Young Talents 2012.
Pameran seni ini menampilkan berbagai karya seni kontemporer dari empat seniman muda paling berbakat di Singapura. Pameran seni yang satu ini merupakan pameran yang diadakan untuk kesebelas kalinya. Diselenggarakan oleh Istana dan Singapore Art Museum sejak tahun 2001, acara tahunan ini memperkenalkan bakat-bakat lokal dengan karya-karya yang memiliki kualitas luar biasa. Bahkan mereka akan menjadi wakil Singapura dalam platform seni internasional. Peserta pameran yang akan mewakili negara ini dipilih secara teliti oleh curatorial committee. Satu seniman yang terpilih akan mengikuti program Artist Residency Award yang disponsori oleh Credit Suisse dimana dia akan mendapatkan sponsor penuh bergabung dengan komunitas seni dan praktek di luar negeri.
Berlangsung selama 9 jam dalam sehari, pameran seni yang diadakan di Singapore’s Art Museum ini akan diselenggarakan mulai tanggal 22 Desember 2012 hingga 14 April 2013. Setiap karya seni yang ditampilkan merupakan karya-karya yang baru dibuat para seniman khusus untuk acara seni sehingga karya-karya yang ditampilkan disini belum ada sebelumnya dimana pun. Dengan harga tiket $10.00 pengunjung sudah dipastikan dapat masuk melihat berbagai karya seni yang menakjubkan. Disini pengunjung akan belajar pendekatan baru yang unik dari seni rupa tradisional seperti lukisan dan patung. Kunjungan ini juga menunjukkan dukungan pengunjung untuk para seniman kontemporer Singapura sebagai bentuk penghargaan. Pada waktu yang sama pengunjung pun akan mendapatkan pembelajaran tentang unsur budaya.
- Courtesy of yoursingapore.com
Tanggal : 22 Des 2012 – 4 April 2013
Lokasi : Singapore’s Art Museum
Asian Civilisations Museum, Empress Place bangga mempersembahkan pameran bertema muslim pertama di Singapura. Disini pengunjung dapat melihat berbagai obyek dan seni dari koleksi Aga Khan. Lebih dari 100 karya dari koleksi terbesar museum dari 1.000 karya yang mencakup 1.000 tahun sejarah di kalangan masyarakat Islam. Pameran ini disponsori oleh Aga Khan Trust for Culture dan memberikan kesempatan yang unik bagi masyarakat di Singapura untuk melihat beberapa harta dalam koleksi utama dari seni Islam yang diciptakan oleh Pangeran Karim Aga Khan IV. Dalam pameran ini terdapat permata yang berharga, termasuk beberapa sumbangan pribadi dari Aga Khan, pemimpin spiritual dan kepalan lembaga Muslim Syiah Ismaili. Pengunjung juga dapat melihat lebih dari 100 relik Islam langka dari semua jenis benda-benda termasuk keramik, logam, gading, batu, kayu, tekstil, karpet, kaca dan barang-barang batu kristal dan lukisan dari Semenanjung Iberia ke Cina. Semua itu berasal dari Iran, India, Turki, Suriah, Spanyol, dan Mesir. Keistimewaannya, pameran ini memiliki konsep yang berbeda dari ruang dalam lingkungan baik agama dan sekuler. Disini pengunjung dapat belajar tentang tradisi artistik beragam arsitektur Islam.
Pertunjukan dalam pameran ini berlangsung dalam enam bagian yang berbeda. Pertama, pengunjung dapat melihat Sacred Typographies, monumen haji Islam bersejarah melalui karya seni. Kemudian ada Religious and Funerary Architecture yang terlihat dari masjid-masjid dan kuil-kuil. Setelah itu, juga ada the Fortress and the City. Ada pula the Palace yang terlihat di kediaman keluarga kerajaan dan taman, paviliun serta tenda. Yang terakhir terdapat Architecture and the Written Word dimana pegunjung akan kagum terhadap lukisan arsitektur Islam.
Beroperasi setiap hari, pameran Treasures of the Aga Khan Museum: Architecture in Islamic Arts ini telah berlangsung di beberapa negara di dunia. Sejak tahun 2007, karya-karya pada pameran ini telah dipamerkan di negara-negara seperti Spanyol, Portugal, Perancis, Inggris, Turki, Jerman dan Rusia. Lebih dari 900.000 pengunjung datang ke pameran tersebut dan memberikan respon dan pujian yang hangat terhadap karya-karya yang dipamerkan. Di Singapura sendiri pameran bertema Islam ini berlangsung mulai dari 19 Juli 2012 sampai dengan 23 Oktober 2012. Setelah Singapura, pameran ini juga akan diselenggarakan di Toronto, Kanada pada tahun 2013. Untuk mengunjungi pameran, pengunjung hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar $8.
- Courtesy of yoursingapore.com
Tanggal : 19 Juli 2012 – 28 Okt 2012
Lokasi : Asian Civilisations Museum, Empress Place
Telp : +65 6332 2982
Tiket Masuk : AUD $8
Singapore Art Museum dengan bangga mempersembahkan pameran karya Jia Aili seorang seniman Cina muda. Pameran ini mencakup 48 karya seni, termasuk lukisan minyak, instalasi video dan kertas halus. Masing-masing dalam karya seni tersebut memiliki makna yang mendalam dari seorang seniman berbakat seperti Jia Aili. Lukisan-lukisannya merupakan refleksi perubahan dramatis dalam masyarakat Cina setelah tahun 2000.
Lahir di Cina pada tahun 1979, Jia Aili merupakan generasi muda yang khawatir tentang hilangnya tradisi kuno dan nilai-nilai dalam dunia yang berkembang cepat. Karya seni yang dihasilkannya berjudul Seeker of Hope. Karya seninya tersebut menceritakan tentang dunia modern yang berkembang sangat cepat yang membuatnya mempertanyakan makna sejati kehidupan. Dalam pameran pertamanya ini, Jia Aili mengungkapkan keprihatinannya dalam karya-karyanya yang menakjubkan untuk mencari harapan di tengah-tengah reruntuhan peradaban modern. Di tengah-tengah karyanya terdapat kerinduan dan harapan terhadap tradisi dan nilai-nilai kehidupan yang mungkin dapat ditebus dan diselamatkan. Semuanya indah diungkapkan dalam lukisan, instalasi dan kertas halus. Selain karya Jia Aili, seniman muda asal Singapura memiliki andil dalam pameran yang diselenggarakan di Singapore Art Museum ini. Disini Jeremy Sharma dan Yeo Shih Yun mempersembahkan karyanya yang berjudul Lyrical Abstraction. Kedua seniman ini menunjukkan kemampuan untuk membentuk teknik seni yang tampaknya konvensional menjadi bentuk-bentuk lukisan baru yang cerdas dan ironis.
Dibuka pada 6 Jul 2012, pameran ini diselenggarakan untuk menghargai berbagai hasil karya dari anak muda berbakat. Hal ini juga bertujuan untuk mendukung generasi muda yang sangat memperhatikan dalam memaknai kehidupan. Selain itu, secara tidak langsung mengajak semua orang khususnya generasi muda untuk lebih peduli terhadap perkembangan dunia dimana mereka harus memelihara kesejahteraan hidup. Pameran yang beroperasi selama 9 jam ini akan berlangsung hingga 23 September 2012. Harga tiket untuk berkunjung ke pameran yang satu ini berkisar mulai dari $5 sampai dengan $10. Pameran ini baik dikunjungi bagi setiap orang yang dapat menghargai karya seni yang memiliki arti yang penting untuk mendapatkan pengalaman seni yang benar-benar mendalam.
- Courtesy of yoursingapore.com
Tanggal : 6 Jul 2012 – 3 Sept 2012
Lokasi : Singapore Art Museum
Telp : +65 6332 3222
Mulai 7 Juli 2012, Arsip Nasional Singapura bekerja sama dengan Museum Nasional Singapura menyelenggarakan pameran bertema kemerdekaan. Pameran khusus ini bertujuan untuk mempelajari semua tentang perjuangan dan kemenangan pada saat perang di Singapura. Disini pengunjung akan mengetahui sejarah sebelum dan sesudah Singapura merdeka. Masa dimana penuh gejolak antara akhir perang tahun 1945 dan Agustus 1965 ketika bangsa Singapura merdeka. Pameran bersejarah ini memiliki bahan arsip seperti foto-foto lama, film dan rekaman suara. Ada juga artefak yang menggambarkan para imigran yang mulai berdatang ke negara singa ini.
Pameran ini menceritakan dimana Singapura bersama Malaysia mengalami penjajahan selama bertahun-tahun dalam kekuasaan Inggris. Pemerintahan Singapura dan Malaysia dalam dan luar negeri ditangani langsung oleh Inggris. Selama 20 tahun kedua negara tersebut mengalami tantangan dan kesulitan untuk mendapatkan kemerdekaan. Perebutan kekuasaan yang berlangsung selama perjuangan dekolonisasi dari kekuasaan Inggris dialami oleh mereka. Pada saat yang sama, kebangkitan kesadaran nasional lebih memberikan kontribusi terhadap perjuangan ditentukan untuk dekolonisasi dan pemerintahan sendiri. Setelah 20 tahun berlalu, akhirnya Inggris memberikan kemerdekaan kepada Singapura dan Malaysia dengan beberapa kesepakatan. Tetapi belum berakhir sampai disitu, bangsa Singapura belum dapat bernafas lega. Inggris memerdekaan dengan menyatukan kedua negara tersebut. Tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan bangsa Singapura sebab mereka merasa Malaysia tidak memliliki visi dan misi yang sama terhadap membangun negara. Akhirnya, pada Agustus 1965, Singapura dapat memisahkan diri dari Malaysia.
Berlangsung hingga 18 November 2012, pameran ini beroperasi mulai Senin hingga Minggu pukul 10.00 sampai dengan 18.00. Pengunjung dapat mengajak anak-anak sebagai liburan keluarga yang mendidik. Disini mereka dapat mengetahui perjuangan bangsa Singapura untuk mendapatkan kemerdekaannya. Selain itu, pameran ini memiliki makna yang mendalam sehingga orang tua dapat menjelaskan kepada anak-anak bahwa semua perlu perjuangan untuk mendapatkan sesuatu dalam menjalani kehidupan agar tujuan tercapai. Untuk datang berkunjung ke pameran ini semua pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya karena tiket masuk ke museum gratis.
Tanggal : 7 Juli 2012 – 18 Nov 2012
Lokasi : National Museum of Singapore
Tiket Masuk : Gratis
Incoming search terms:
- singapura memperoleh kemerdekaan dari inggris pada tahun (62)
Didesain dan pertama kali dibangun pada tahun 1827, bangunan ini awalnya merupakan kediaman pribadi seorang pedagang kaya asal Skotlandia, John Maxwell. Kemudian, bangunan ini diubah menjadi pengadilan negeri sebelum akhirnya menjadi rumah parlemen pertama di Singapura yang mulai aktif sejak tahun 1999. Ketika usia bangunannya hampir mencapai 200 tahun, bangunan ini direnovasi dan dibuka ulang sebagai The Art House pada tahun 2004.
Hingga saat ini, galeri seni yang satu ini mencerminkan salah satu pilihan gaya hidup yang penuh dengan seni. Dengan luas lahan mencapai hampir 200 meter persegi, bangunan ini dibagi atas 7 ruangan. Ruangan pertama adalah “chamber”, cocok digunakan untuk pagelaran drama dan pertunjukan musik karena mampu menampung hingga 200 kursi. Desainnya masih tetap sama sejak ruangan ini digunakan sebagai ruang pengadilan.
Ada ruangan yang disebut sebagai “Gallery”. Disinilah lokasi lukisan-lukisan seniman dari seluruh penjuru dunia dipajang. Alirannya bermacam-macam, mulai dari ekspresionis, naturalis, hingga abstrak. Desain ruangannya bergaya minimalis eropa yang elegan didominasi dengan warna Tuscan. Ruangan “Play Den” dipenuhi dengan lampu dan efek suara yang mengagumkan, desain ruangannya jauh lebih kontemporer. Sangat cocok digunakan sebagai tempat pesta seni dan teater.
Bagi mereka yang menyukai seni desain interior, “Blue Room” menjadi ruangan yang patut dikunjungi. Dindingnya tinggi, lantainya berkayu, dan bernuansa elegan. Dulunya, ruangan ini dicat biru dan digunakan sebagai ruang VIP para anggota parlemen. Bagi mereka yang hobby menonton film, “Screening Room” bisa menjadi tempat yang tepat. Desainnya futuristik dan berisi 75 kursi. Biasanya, film hasil karya Seniman Singapura diputar disini.
Ada lagi ruangan mengagumkan dengan desain interior yang lebih bernilai tinggi, yaitu “Living Room”. Ruangan ini berfungsi serbaguna, bisa digunakan untuk seminar, workshop, dan acara lainnya. Di dalamnya, terdapat beberapa set sofa dan sebuah piano. Bagi perusahaan yang ingin menggelar rapat, bisa juga dilakukan di “Council Room”. Ruangannya nyaman, dan dulunya memang digunakan sebagai ruang kerja Perdana Menteri, lee Yuan Kew. Disini disediakan fasilitas rapat lengkap, mulai media visualisasi hingga tulisan.
Jam Buka : Senin-Jumat 10am – 8pm; Sabtu 11am – 8pm
Tiket Masuk : Gratis, kecuali jika ada event
Lokasi : 1 Old Parliament Lane Singapore 179429