Archive
Reuni memang menjadi event yang menyenangkan dan selalu dinanti karena saat reuni pengunjung bisa bertemu dengan teman-teman lama yang mana pasti akan menyenangkan mengingat masa lalu yang lucu dan juga menyenangkan. Kali ini Night Market juga akan mengajak pengunjung untuk melakukan reuni bersama. Hanya saja pengunjung tidak akan bertemu dengan teman-teman lama tetapi pengunjung akan bertemu dengan aktor dan juga aktris. Pengunjung akan melihat sebuah konser yang mana konser dengan judul Night Market merupakan ajang reuni untuk para aktor dan juga aktris dari sebuah drama seri Night Life yang sempat menjadi drama terfavorit dengan rating penonton yang sangat tinggi. Dan di sini pengunjung bis amelihat konser yang mana akan diisi oleh para aktor dan aktris. Event akan digelar di Suntec Convention & Exhibition Centre , 1 Raffles Boulevard, Singapore. Pada tanggal 16 maret 2014 yang jatuh pada hari minggu.
Night Market merupakan serial drama Taiwan yang sangat populer dan merebut hati banyak pemirsa tidak hanya di Taiwan , tetapi juga di Singapura , Malaysia dan Indonesia. Drama seri ini ditayangkan selama akhir pekan di Singapura dan mencetak peringkat tinggi dan itu berarti ada banyak pemirsa yang menyukai serial Taiwan ini. bisa jadi pengunjung juga salah satunya yang sering meninton serial Taiawan ini. Dan kini sebuah acara reuni digelar untuk menampilkan pemain utama dalam sebuah konser. Dalam konser akan dihadiri oleh pemain serial drama Taiwan seperti Fang Xin , HE pahlawan , Wang Can , Liao instrumen , Zheng Zhong Yin , Ke Shu Yuan , Liu Xiuwen dan Hou Yijun yang mana mereka semua akan tampil dalam satu panggung untuk menyapa para penggemarnya di Singapura.
Jika memang pengunjung termasuk penggemar serail Taiwan ini maka jangan melewatkan kesempatan emas untuk melihat mereka secara langsung. Pengunjung tentu masih ingat dengan Fang Xin Fang Xin yang memainkan peran sebagai seorang pemberontak. Dan Wang Can Can Wang yang mana berperan sebagai pacar orang kaya dan dibuang begitu saja. Liao Jia Yi Liao yang memainkan peran yang menyedihkan menjadi seoarang Ye Ruyi yang mana perannya ini sangat disukai oleh banyak penonton. Ke Shu Yuan Ke Shu Yuan yang berperan sebagai suami yang penyayang terhadap Li Youhui Haotian, sedangkan Liu Xiu Wen Liu Xiuwen berepran sebagai ibu. Dan Hou Yi Hou Juni Yijun berperan sebagai Zheng Kaili. Jika selama ini pengunjung hanya bisa melihat dari Tv maka kali ini pengunjung memiliki kesempatan untuk melihat secara langsung.
Jam Buka : Pukul 20.00
Tanggal : 16 Maret 2014
Lokasi : Suntec Convention & Exhibition Centre , 1 Raffles Boulevard, Singapore
Sudah sangat dikenal oleh dunia bahwa Singapura kaya akan keseniannya yang beragam dan sangat menakjubkan. Negara singa ini memang sangat berdedikasi khususnya dalam bidang seni. Banyak seniman yang terlahir dan terdidik disini, mereka memberikan kontribusi untuk menghidupkan kesenian disini. Bahkan banyak dari mereka yang mampu go internasional menaiki level yang lebih tinggi dari sebelumnya. Selain para seniman, Singapura pun memiliki banyak tempat kesenian yang khusus untuk mengadakan acara-acara seni diadakan. Dedikasi seni lainnya yang dilakukan negara ini yaitu banyaknya acara seni yang diadakan mulai dari pertunjukan teater, konser hingga pameran.
Tur Singapura pertama kalinya dikuratori dari galeri seni utama kota. Dipersembahkan oleh Art Galleries Association Singapore, Art In Motion menyajikan seni multi-tempat dan pengalaman budaya yang belum pernah ada sebelumnya. Berlangsung pada tanggal 18 dan 19 Januari 2014, Art In Motion secara perdana akan menampilkan banyak seni Asia dan internasional kontemporer yang sangat beragam di 13 galeri yang terletak di sekeliling daerah di Singapura yang dikenal sangat berdedikasi dalam budaya dan warisan negara singa ini. Selain tur kesenian di beberapa galeri, penonton Singapore Art Week juga dapat berharap untuk menghadiri acara dan instalasi pop-up selama sebagai cluster galeri seni yang berubah menjadi platform kolaborasi kreatif utama serta mengenal seniman terkenal dan galeri di Singapura.
Untuk pertama kalinya Art In Motion akan menjadi suatu pengalaman yang sangat menarik bagi semua orang. Betapa tidak, biasanya suatu acara seni hanya mengadakan dalam satu tempat saja dimana setiap pengunjung menghadiri tempat acara di galeri penyelenggara tetapi berbeda dengan Art Motion ysng menyajikan suatu yang unik dimana setiap peserta dapat menghadiri banyak tempat dalam satu acara seni. Acara seni yang satu ini lebih semacam tur tetapi dalam satu penyelenggara yang pasti bukan dari pihak peserta. Peserta acara seni ini akan melakukan tur kesenian di 13 galeri berbeda yang terletak di pusat kesenian dan kebudayaan serta warisan Singapura. Ini akan menjadi kunjungan yang tidak hanya dapat menambah wawasan dan kecintaan terhadap seni dan budaya tetapi juga sesuatu yang tidak akan dapat dilupakan.
Pada edisi pertama ini, 13 galeri yang berpartisipasi dalam Art In Motion antara lain ARNDT, Art Plural Gallery, Art Seasons, Art-2 Gallery, Cape of Good Hope Art Gallery, Chan Hampe Galleries, Gajah Gallery, Galerie Belvedere, Galerie Steph, HaKaren Gallery, Ikkan Art International, iPRECIATION, Linda Gallery dan Singapore Tyler Print Institute (STPI). Masing-masing akan menampilkan berbagai macam karya seni yang tidak hanya menarik tetapi juga menganggumkan siapapun yang datang berkunjung kesana. Kunjungan ini gratis tetapi setiap peserta yang ingin datang harus terlebih dahulu melakukan registrasi di website resmi Art In Motion Singapore, www.agas.org.sg. Pihak penyelenggara juga menyiapkan bis untuk mempermudah para peserta selama tur berlangsung.
Tanggal: 18 – 19 Januari 2014
Waktu: 11.00 – 19.00
Tiket: Gratis, diperlukan registrasi terlebih dahulu
Lokasi: Beberapa galeri yang berpartisipasi (ARNDT, Art Plural Gallery, Art Seasons, Art-2 Gallery, Cape of Good Hope Art Gallery, Chan Hampe Galleries, Gajah Gallery, Galerie Belvedere, Galerie Steph, HaKaren Gallery, Ikkan Art International, iPRECIATION, Linda Gallery, Singapore Tyler Print Institute (STPI))
Kehidupan selalu mempunyai dua sisi, berpasangan dan senantiasa berpasangan. Kebaikan tidak pernah punya eksistensi ketika keburukan tiada, kebahagiaan pun tak pernah punya makna bila tanpa kesedihan. Begitu terus dan seterusnya. Permasalahan di dalam kehidupan selalulah hadir untuk menyambut manusia. Masalah memang ada, dan akan selalu ada. Karena untuk itulah manusia bisa mampu menjadi dewasa dengan proses yang sealami mungkin. Tak dipungkiri dengan ritme hidup yang sangat padat menjadikan Singapura Negara sibuk, dengan orang-orang yang berpotensi besar mengalami stress akibat dari pola hidup dan ritme yang dijalaninya.
Tetapi, Singapura seakan telah memahami hal ini, sehingga selalu membuat gebrakan untuk penduduk dsn para pelancong asing yang mengunjungi negeri singa ini. Salah satu gebrakan yang diadakan untuk membangkitkan optimism dan memberikan hiburan adalah pertunjukan kesenian. Oktober ini, Sebastian Tan kembali ke Singapura untuk memberikan angin segar dan menghembuskan kebahagiaan kepada siapa saja yang ditemuinya. Seorang penyanyi yang sekaligus comedian ini berbicara dengan bahasa inggris, hokkian dan mandarin. Siap untuk memberikan sesuatu yang beda terhadap para pengunjung. Tujuh tahun terakhir ini broadway beng telah setia memberikan yang terbaik bagi para penonton. Anda akan diajak tertawa, berbincang sampai makan bersama. Itulah broadway beng. Bukan hanya kebahagiaan yang akan anda dapatkan, tapi pengakuan, penghormatan dan kenyamanan.
Kini Broadway Beng mengajak anda untuk berbagi cerita dalam sebuah teater epic yang akan membuka diri, menceritakan hubungannya dengan sang ibu, saudara, paman, bibi, sampai harga daging dan masalah-masalah krusial dalam kehidupan. Para pengunjung akan diajak mengontrol dan memanajemen hati dan pikiran untuk menghadapi semua permasalahan yang sedang dihadapi. Karena potensi manusia yang besar sesungguhnya manusia adalah perangkat item yang luar biasa dan tak tertandingi. Pengunjung akan melihat keoptimisan, semangat, perjuangan setelah menemukan potensi yang ada di dalam diri. Sampai anda temukan bahwa tertawa saat nasalah melanda adalah bagian dari penyelesaian suatu masalah.
Mengunjungi Singapura adalah pilihan yang tepat untuk berlibur. Karena Negara ini sangat memperhatikan kualitas wisata dan kuantitasnya. Sehingga Singapura senantiasa memberikan yang terbaik untuk para wisatawan lokal maupun asing. Pernahkah Anda Mendengar Broadway Beng? Jika Tidak, Pernahkah Anda mendengar tentang Sebastian Tan? Saya pikir kita semua tidak akan asing dengan “AH BENG” dari Channel Pay Day 5 yang 2, dan lebih banyak pertunjukan teater lain dan juga terbaru National Day Parade 2013. Kali ini, Dream Academy hadir dan membawa kembali BROADWAY BENG untuk memberikan ruang bahagia dan senyum untuk anda nikmati bersama. Beng kembali lagi ke hadapan anda sekalian pengunjung Singapura yang bertempat di Drama Centre Theatre, Gedung Perpustakaan Nasional Level 3 silahkan datang dan bergabung untuk menikmati banyolan-banyolannya. Acara ini untuk semua usia.
- Courtesy of eventfinda.sg
Waktu: Selasa – Jumat 20:00
Sabtu – 04:00 dan 20:00
Minggu – 02:00 dan 18:00
Informasi tiket:
HARGA TIKET (Belum termasuk biaya pemesanan SISTIC)
Preview (10 Oktober 2013): $ 60, $ 45, $ 30, $ 20, $ 15 Standar: $ 77, $ 57, $ 37, $ 27, $ 19
Tiket dapat dibeli melalui website SISTIC: www.sistic.com.sg, SISTIC Hotline: (65) 6348 5555 dan SISTIC Agen Resmi islandwide. Untuk informasi lebih lanjut atau untuk menjadwalkan wawancara dengan para pemain atau kru, hubungi +65 6278 0377 atau e-mail kami di media@dreamacademy.com.sg.
Kategori : seni
Tanggal : 10-20 Oktober 2013
Lokasi : Drama Centre Theatre – Black Box, 100 Victoria Street, National Library Building, Singapore
Menikmati keindahan seni yang dibawakan oleh beberapa negara juga beragam suku yang ada di dunia ini adalah hal yang menyenangkan untuk di lakukan dan pengunjung yang suka menikmati seni indah semacam lukisan juga coretan tinta di atas kanvas bisa melihat budaya suku Aborigin yang merupakan suku asli Australia dalam mencipatakan seni lokis. Temukan keindahan goresan ala suku pedalaman yang memiliki nilai seni tinggi ini di acara pameran sekaligus mempertemukan para seniman lokal juga internasional berprestasi pada Tjungu Palya Exhibition. Dalam pameran ini pengunjung bisa melihat beragam karya menarik dengan corak yang berbeda namun pengunjung tak akan menemukan lukisan bergambar manusia seperti monalisa maupun tokoh yang mereka agungkan dari suku Aborigin, sebagian besar karya yang dipajang adalah lukisan abstrak dengan corak warna mencolok namun terlihat indah dengan beberapa pola yang berbeda. Di selurung ruangan yang ada di lokasi pengunjung hanya bisa menemukan dinding berwarna cream lembut yang digantungi banyak lukisan berwarna tajam ini. Pengunjung akan terpesona oleh karya seni Aborigin kontemporer yang berasal dari Australia Selatan. Beragam lukisan menarik ini dipamerkan di galeri dan didedikasikan untuk mempromosikan kesenian tradisional suku mereka. Juga mewakili kehadiran para seuku pedalaman yang hingga kini masih tetap ada seperti suku dari klan Nyapari, Kanpi, Watarru, Angatja, Kalka dan Pipalyatjara yang semuanya merupakan masyarakat adat dengan kebudayaan Aborigin. Dan pemeran ini juga membuat pengunjung lebih mengetahui bagaimana seni menurut mereka adalah seni yang indah dan memberikan wawasan visual pada pengunjung.
Pameran berjudul Tjungu Paya Exhibition ini akan diadakan untuk waktu yang cukup lama dan pengunjung bisa mendapatkannya mulai tanggal 25 Sep 2013 hingga tanggal 19 Oktober 2013. Di selenggarakan di Singapura dan bertempat di gedung ReDot Fine Art Gallery yang beralamat di 01-05 ArtSpace at Helutrans, Tanjong Pagar Distripark, 39 Keppel Rd. Acara ini akan dikunjungi oleh banyak orang terutama para pecinta seni, tak hanya wisatan lokal namun juga wisatawan mancanegara yang akan memenuhi beberapa bagian ruangannya. Geleri ini juga sering memiliki acara serupa dengan pameran yang berbeda – beda setiap kalinya. Jika pengunjung ingin singgah menggunakan kereta maka pengunjung bisa memilih tempat persinggahan terkahir di stasun Outram Park dan pameran di lokasi ini yeng memuat tentang karya menarik suku pedalaman Aborigin bukanlah pameran pertama yang diadakan tahun 2013. Karena beberapa tahun lalu tepatnya pada tahun 2009 juga menyajikan pameran serupa yang sukses dan mendapatkan apresiasi baik dari para pengunjungnya. Jika pengunjung singgah maka pengunjung juga tak hanya mendapatkan wawasan baru tentang para suku pedalaman Australia ini namun juga mengakui keberadaan mereka dan membuat mereka bisa terus berkarya untuk menyajikan karya lain dari tangan mereka.
- Courtesy of aboriginalartdirectory.com
Lokasi : ReDot Fine Art Gallery, 01-05 ArtSpace at Helutrans, Tanjong Pagar Distripark, 39 Keppel Rd.S089065 Singapore
Siapa yang tak kenal dengan Paris? Paris adalah kota yang dikenal sebagai tempat romantis dan paling banyak dikunjungi diantara kota-kota lain di dunia. Begitu banyak para wisatawan asing yang singgah di kota cantik ini. Warisan budaya yang berpadu dengan keindahan arsitektur menjadikannya kota yang paling indah di dunia, namun juga membangkitkan rasa romantisme tinggi. Jangan tanya lagi, Paris is the epitome of all romantic di dunia. Orang datang ke Paris tak hanya untuk mengagumi keindahan kota ini, namun Paris juga merupakan pusat dari segala hal yang berhubungan dengan gastronomy, fashion dan juga shopping. Sebuah kota yang dinamis diantara saksi bisu gedung-gedung tua peninggalan sejarah abad lalu yang senantiasa bediri kokoh.
Dengan banyaknya perusahaan, toko – toko butik, desainer beserta raktyat Paris yang umumnya bergaya Paris seolah-olah ingin memperlihatkan adanya hubungan antara cinta dan fashion. Perkembangan pada abad politik dan budaya membawa Paris memiliki berbagai monumen, teater, arsitektur yang khas dan banyak museum. Diantaranya museum baru yang saat ini mengglegar namanya adalah Museum Pinacotheque de Paris.
Museum Pinacotheque de Paris didirikan oleh lelaki yang berusia 45 tahun bernama Marc Restellini. Museum swasta baru ini berlokasi di bekas Baccarat museum kristal dan butik di rue de Paradis dekat Gare de I’Est. Untuk bisa masuk ke museum diwajibkan pengunjung untuk membayar tiket seharga 12 euro, harga yang cukup mahal bagi masyarakat Paris. Ketika masyarakat Paris bisa menghabiskan 12 euro ke McDonal dan tidak mengatakan harga ini mahal, maka sepatutnya warga Paris juga tidak mengatakan mahal demi menikmati karya-karya seni yang indah dan bernilai sejarah.
Jangan kecewa bagi Anda para sejarawan ataupun pecinta seni yang tak bisa berkunjung ke Paris dikarenakan letak yang jauh sehingga membutuhkan banyak waktu dan uang yang terkuras. Kabar baik untuk Anda, Marc Restellini selaku pendiri museum Pinacotheque de Paris dan sejarawan seni berbakat terkenal akan menggelar karya-karya hasil dari museumnya di negara Singapura. Guru besar Singapura berharap Mark bisa bekerjasama dan mendirikan cabang museum baru di Singapura pada tahun 2015.
Marc membujuk para pengunjung dengan pameran pop-up khusus di Canning Center Fort, Singapura. Pameran ini bisa Anda kunjungi mulai tanggal 17 September hingga 15 November 2013. Sengaja pameran ini diselenggarakan dalam waktu yang lama agar masyarakat Singapura khususnya dan seluruh sejarawan dari manca negara bisa ikut menikmati karya-karya dari museum Pinacotheque de Paris. Jangn sampai lupa, acara ini berlokasi di Fort Canning Center, Fort Canning Park.
Bagi wisatawan yang memang kebetulan berada di “Negeri Singa” maka sudah menjadi kewajiban Anda harus mengunjungi pameran yang bergengsi kelas internasional ini. Gemari dan kenalilah aneka seni dan budaya di seluruh dunia.
- Courtesy of yoursingapore.com
Tanggal : 17 – 15 September 2013
Lokasi : Fort Canning Center, Fort Canning Park.
Diluncurkan pada tahun 2005, Moonfest – A Mid Autumn Celebration adalah festival seni Cina tahunan yang diadakan di perayaan festival pertengahan musim gugur, seniman Cina dan bentuk-bentuk kesenian tradisional. Melalui pertunjukan tradisional Cina, lokakarya dan seminar, acara ini berusaha untuk menginspirasi dan mengekspos penonton tentang seluk-beluk bahasa, seni dan budaya Cina. Festival ini terdiri dari berbagai pertunjukan opera dan musik sekaligus lokakarya yang dapat diikuti orangtua dan anak-anak. Diselenggarakan selama tiga hari, festival ini diharapkan lebih banyak lagi orang-orang yang datang karena terdapat banyak program menarik yang akan disuguhkan kepada seluruh pengunjung.
Salah satu program acara yang akan diadakan pada Moonfest: A Mid-Autumn Celebration tahun ini yaitu pertunjukan opera The Legend of The White Snake. Legenda ini mengisahkan tentang cerita bagaimana seorang pelajar bernama Xua Xian yang jatuh cinta dengan Lady White Snake, manusia ular yang baik. Kebahagian hidup mereka terganggu ketika seorang biarawan bernama Fai Hai berusaha menghancurkannya. Menjadi hamil, Lady White Snake tidak mampu mengatasi Fai Hai yang terus berusaha menghancurkan kehidupannya yang bahagia. Ia dipaksa melarikan diri sementara itu Xua Xian dipenjarakan. Untuk menyelamatkan Xua Xian, Lady White Snake menciptakan banjir yang berakhir bencana. Selain The Legend of The White Snake, opera lainnya yang juga akan ditampilkan yaitu Wu Opera Excerpts Heroes and Heroines tak kalah menarik untuk dilihat.
Festival ini juga menampilkan pertunjukan musik Yuan Sha Guzheng Recital. Salah satu penyanyi guzheng yang paling terkenal di Cina, Yuan Sha akan menghibur para penonton Moonfest: A Mid-Autumn Celebration ini dengan suaranya yang dikenal halus dan merdu. Dikenal untuk gayanya yang elegan dan ekspresif serta dedikasi terhadap seni, dia akan melakukan solo dan dalam ansambel trio dari serangkaian klasik tradisional Cina seperti A Moonlit Night on the Spring River, The Fisherman’s Evening Song and Robe of Clouds dan masih banyak lagi. Ada pula pertunjukan musik dari Charms of Nothern Shaanxi – Wang Er Ni Vocal Concert. Konser ini akan menampilkan Wang Er Ni secara perdana di Singapura dimana ia akan menyanyikan lagu-lagu daerah dari Nothern Shaanxi.
Untuk pengunjung anak-anak, jangankan lewatkan untuk menyaksikan Tales of Filial Piety. Kisah yang baik untuk dilihat anak-anak karena memiliki pesan tersendiri yang bermanfaat untuk anak-anak. Pesan yang dapat diambil oleh seluruh pengunjung terutama anak-anak yaitu cinta antara orang tua dengan anak-anaknya. Cerita ini juga memberitahukan kepada anak-anak arti penting berbakti kepada orang tua yang telah melahirkan kita ke dunia dan menjaga kita selama ini. Selain berbagai pertunjukan opera dan musik, Moonfest: A Mid-Autumn Celebration juga menyuguhkan berbagai lokakarya yang dapat diikuti orangtua dan anak-anak. Salah satu lokakarya yang dapat diikuti yaitu Fun with Chinese Drumming oleh ZingO Festival Drum Group. Pada lokakarya ini, orangtua dan anak-anak dapat bermain sekaligus mempelajari cara bermain drum khas Cina dengan bekerjasama sehingga menghasilkan suara musik yang bagus. Lokakarya lainnya, Lantern-Making Workshop oleh Yong Kah Kin memungkinkan orangtua dan anak-anak bekerjasama untuk membuat lentera yang bagus. Orangtua dan anak-anak juga dapat mengikuti lokakarya, Discovering Chinese Opera oleh Chinese Theatre Circle.
Tanggal: 13 – 15 September 2013
Lokasi: Esplanade 1 Esplanade Drive S038931
Sebagai negara seni, Singapura selalu mengadakan berbagai macam acara seni yang menarik setiap tahunnya salah satu diantaranya yaitu Octopus By Compagnie DCA – Philippe Decouflé. Sebuah penghormatan untuk cinta, cantika dan tubuh, Octopus adalah tarian fantasi yang memukau dari delapan tableaux oleh pemenang penghargaan koreografer Perancis yang diakui, Philippe Decouflé. Dengan 8 penari dan 2 musisi yang memainkan musik, tema-tema hitam / putih, kecantikan / sensualitas, kecemburuan / keinginan dan kehidupan / kematian cerdik terjalin menggunakan efek pencahayaan luhur dan proyeksi. Difilmkan secara real time oleh kamera inframerah, gerakan penari diubah menjadi proyeksi gambar berwarna seakan dicat langsung oleh kuas ajaib.
Dipuji oleh The New York Times sebagai seniman yang memiliki “gagasan baru bahwa tarian bisa menyenangkan”, Philippe Decouflé dikenal untuk imajinasi liar visualnya dan kecenderungan untuk tari kontemporer, sirkus, balai musik, film dan teater. Sebuah ikon Perancis kreativitas, ia pertama kali ditembak menjadi pusat perhatian internasional ketika ia menggelar upacara pembukaan dan penutupan Winter Olympics di Albertville, Perancis pada tahun 1992. Keberhasilan upacara melahirkan kata “decoufleries” yang merujuk pada pertemuan yang tidak biasa pada dunia seni dimana antara menari, sirkus dan film akan bertemu dalam waktu yang bersamaan. Merek yang uniknya dari hiburan aneh telah diakui secara internasional – dari koreografi video musik New Order’s True Faith yang memenangkan Best Music Video pada ajang bergengsi Brit Awards, untuk mengarahkan iklan stylish untuk Dior dan Polaroid dimana nantinya dia memenangkan Silver Lion di Venice Film Festival. Dengan matanya untuk bermain visual, ia juga telah diundang oleh dua perusahaan terkenal dikenal juga untuk bakat mereka untuk menciptakan ilusi produksi untuk mereka – Cirque du Soleil and Crazy Horse cabaret di Paris. Ia mendirikan Découflé Company of Arts pada tahun 1983 yang telah melakukan tur di seluruh dunia, dan lama ditunggu-tunggu pertunjukannya di Singapura pertengahan April mendatang. Esplanade Theatre akan menjadi saksi bisu dari salah satu tempat pertunjukan yang satu ini.
Digelitik dan terpesona oleh puisi koreografi duet cinta, makhluk misterius, kerangka dan sepatu hak tinggi. Setelah acara selesai dilaksanakan, akan ada pembicaraan. Salah satu bagian dari kinerja akan berbicara dalam bahasa Prancis dengan surtitles bahasa Inggris. Karena acara ini menampilkan perempuan tanpa pakaian, pelanggan yang datang harus di atas 16 tahun ke atas. Sutradara dan Koreografi ini yaitu Philippe Decouflé. Musik dan interpretasi yang berlangsung pelaksanaannya yaitu Labyala Nosfell, Pierre Le Bourgeois. Nama-nama penari terkenal yang akan mempertunjukan aksinya antara lain Flavien Bernezet, Alexandre Castres, Meritxell Checa Esteban, Ashley Chen, Clémence Galliard, Sean Patrick Mombruno, Alexandra Naudet, Alice Roland.
- Courtesy of herworldplus.com
Lokasi: Esplanade Theatre, 1 Esplanade Drive, Singapore
Tiket: $25.00 – $75.00
Sebagai negara maju, Singapura memiliki banyak bibit unggul yang berprestasi dalam banyak bidang. Bibit unggul memang sangat dibutuhkan suatu negara maju dimana melalui keahlian dan kemampuan mereka sebagai generasi penerus, infrastruktur dan pembangunan suatu negara akan berjalan dengan lancar. Dalam menciptakan bibit unggul, ada proses panjang yang dinamai belajar baik formal baik non-formal. Pendidikan formal didapatkan setiap warga Singapura di sekolah-sekolah negeri maupun swasta mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Sedangkan pendidikan non-formal didapatkan setiap individu misalnya dengan mengikuti berbagai kursus, kunjungan ke museum, pameran dan sebagainya.
Salah satu industri pendidikan di Singapura yang mencetak banyak bibit unggul yang berkualitas pada setiap tingkatan lulusannya, Lasalle College of the Arts merupakan pelopor pendidikan seni kreatif di Singapura yang berdiri pada tahun 1984. Sekolah seni yang didirikan oleh Brother Joseph McNally ini merupakan lembaga spesialis tinggi terkemuka pendidikan kontemporer seni di Desain, Fashion, Seni Rupa, Seni Media, Tari, Musik, Teater, Seni Sejarah Asia, Terapi Seni, dan Manajemen Seni. Lasalle memiliki reputasi yang dikaitkan dengan kemajuan, kualitas dan standar tanpa kompromi dalam kreatif seni pendidikan dalam memelihara beberapa individu berbakat yang kreatif terkemuka Singapura dimana telah menjadi bibit unggul untuk industri kreatif regional dan internasional. Sebagai organisasi swasta, institusi seni non-profit LASALLE College of the Arts terdaftar di Institute of Public Character yang disetujui oleh Commissioner of Charities dan beroperasi secara otonom di bawah konstitusi LASALLE College of the Arts Limited.
Pendidikan yang diberikan oleh Lasalle College of the Arts sangat mendetail yaitu melalui praktek dan penelitian dimana secara langsung para siswa dibekali ilmu pengetahuan serta keterampilan yang tidak hanya didapatkan dari para pengajar tetapi juga dari penelitian mereka masing-masing. Dengan penekanan pada praktek kontemporer dan penelitian, pengajaran filosofi sekolah seni ini juga menekankan generasi ide dan interpretasi baru dari disiplin kreatif. Ide dan kreativitas yang dimiliki setiap siswa akan menjadi ciri khas mereka masing-masing yang akan bermanfaat ketika mereka memasuki dunia kerja khususnya dalam industri seni.
Melalui sekolah seni ini, siswa dibimbing oleh para pembimbing profesional yang sepak terjangnya sudah mendunia serta dari berbagai profesi mulai dari desainer dan pelukis hingga aktor, komposer, penari, sutradara, seniman interaktif, kurator dan masih banyak lagi. Secara kolektif, mereka mewakili berbagai organisasi internasional termasuk CILECT (International Association of Film and Television Schools), The Esplanade Co Ltd, Glasgow School of Art, National Arts Council of Singapore, ESMOD Tokyo, National Institute of Dramatic Art, New York University, NYU Tisch School of the Arts, Yale University, Western Australian Academy of Performing Arts dan masih banyak lagi nama lainnya.
Lasalle Colledge of the Arts memiliki banyak program studi antara lain diploma, master dan masih banyak lagi. Disini juga tersedia prgram kursus bagi orang yang menginginkan kelas instan. Bulan Maret mendatang sejumlah kursus diadakan di sekolah ini salah satunya pada program studi Be Spontaneous! Learn to Improvise. Ini merupakan kelas teater dimana para siswa akan mempelajari cara berakting di atas panggung. Kelas ini memiliki kurikulum yang mendetail dimana para siswa akan diajari cara berakting yang alami dengan mengadalkan spontanitas dalam masing-masing siswa. Spontanitas tersebut akan bermanfaat ketika mereka mengimprovisasi akting mereka secara alami. Kemampuan untuk berimprovisasi adalah salah satu keterampilan yang paling berguna untuk belajar akting. Siswa yang memiliki kreatifitas akan lebih cepat mengembangkan aktingnya lebih natural. Kelas ini sangat cocok untuk siapapun yang memiliki tertarik pada akting atau improvisasi dan belajar untuk beradaptasi atau fleksibel dan kreatif dalam situasi apapun.
Lokasi : LASALLE College of the Arts, 1 McNally Street Singapore, 187940
Telepon: +65 64965066
Tiket: $520
Diluncurkan pada tahun 2003, Huayi merupakan Festival Seni Cina diperkenalkan sebagai salah satu dari tiga festival budaya tahunan yang diselenggarakan di Esplanade – Theatres on the Bay. Festival yang diadakan saat perayaan Tahun Baru Cina ini bertujuan untuk merayakan warisan multikultural di Singapura. Huayi menampilkan karya-karya seniman China yang luar biasa dari semua genre, baik itu tradisional maupun kontemporer, mainstream atau mutakhir. Dengan menyediakan sebuah platform dimana mereka dapat menampilkan karya-karya mereka kepada khalayak internasional di Singapura. Dengan tujuan ini, diharapkan Huayi dapat menjadi festival seni yang diakui secara internasional dimana dapat mewakili diaspora Cina. Menyediakan penonton dengan rasa dari beberapa bentuk yang paling dinamis dari ekspresi artistik Cina, Huayi menampilkan festival dengan berbagai macam pertunjukan seni mulai dari teater, tarian, musik dan keluarga.
Salah satu pertunjukan seni yang diselenggarakan dalam Huayi – Chinese Festival of Arts, Huayi – The Magic Treetop. Ini merupakan sebuah tontonan seni petualangan yang mengisahkan cerita anak-anak sebagai tontonan keluarga. Naik ke The Treetop Magic dengan Yasmin kemudian bernyanyi dan menari dengan Mummy dan Papa Robin saat mereka menunggu Bayi Robin menetas. Mengisahkan petualangan seorang anak perempuan yang bersahabat dengan keluarga Robin. Melompat ke dalam tokoh sebagai Yasmin dimana ia membantu keluarga Robin untuk menemukan telur berharga mereka yang secara spontan menghilang tiba-tiba. Dimana Yasmin dan keluarga Robin harus mencari telurnya? Apakah tupai yang mengambilnya? Apakah tersembunyi di suatu tempat di atas pohon? Ikuti petualangan Yasmin dan kelurga Robin mencari telur yang sebentar lagi akan menetas.
Disutradarai oleh Ian Loy, produksi asli dari The Magic Treetop diadakan oleh Esplanade – Theatres on the Bay. Tontonan bioskop ini khusus diciptakan untuk anak usia 2 hingga 4 tahun dimana mereka akan terhibur oleh aksi petualangan dari tokoh-tokoh yang ada dalam alur cerita. Berlangsung di Esplanade Recital Studio, The Magic Treetop berlangsung mulai tanggal 22 hingga 23 Februari 2013 dengan harg tiket berkisar $15.00 per orang.
- Courtesy of eventfinda.sg
Tiket Masuk : SGD $15
Lokasi : Esplanade Recital Studio, Singapore