Archive
Singapura dikenal sebagai negara paling maju di Asia Tenggara. Negara yang memiliki ikon Merlion ini pun dikenal sebagai negara yang luar biasa, bersih, hijau, kreatif, terdepan dan penuh dengan peraturan. Banyak orang beranggapan jika mereka tinggal di negara singa ini akan mendapatkan suasana penuh dengan kenyamanan dan ketentraman dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Mereka berfikir hidup di negara yang satu ini jauh dari masalah dan resiko yang besar. Pendapat seperti itu tidak sepenuhnya benar. Walaupun terlihat sempurna, beradaptasi dengan orang-orang lokal Singapura untuk para pendatang tidak semudah apa yang mereka pikirkan. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut biasanya yang dilakukan para pendatang membawa gadget dengan akses internet. Dengan berakses internet, mereka dapat menjelajahi dunia maya dengan mencari berbagai informasi tentang Singapura.
Tinggal di negara yang belum pernah kita tinggali memang tidak mudah. Kita perlu beradaptasi dengan keadaan lingkungan dan masyarakat lokal yang lebih dulu menempatinya. Di Singapura pun demikian, para pendatang harus menyesuaikan keadaan pada lingkungan barunya. Misalnya ketika berkunjung ke pusat jajanan. Sebelum datang kesana sebaiknya pengunjung membawa tissue karena biasanya tidak disediakan disana. Padahal benda ini sangat berguna untuk membersihkan sesuatu yang perlu dibersihkan. Walaupun pemilik kios menyediakannya, jangan harap pengunjung akan mendapatkannya dengan gratis. Penyesuaian lain yang harus diketahui, Singapura memiliki peraturan yang cukup baik dalam menata transportasi milik pribadi. Mobil dan motor hanya diberikan ijin jalan selama 10 tahun yang pajaknya dinamakan COE (Certificate of Entitlement). Pajak per sepuluh tahun mobil-mobil di Singapura mulai dari S$70,000 hingga S$100,000, belum termasuk harga mobilnya, itu hanya pajaknya saja. Untuk para pendatang pasti akan berfikir jika para pemilik kendaraan roda empat tersebut akan menggunakan mobilnya dengan hati-hati. Kenyataannya tidak. Cara paling baik mengemudi aman di negara ini ketika ingin mendahului kendaraan lain sebaiknya memberinya tanda dan maju ketika sudah diberi jalan. Selain mengemudi, para pendatang pun harus memperhatikan cara bicara masyarakat lokal untuk beradaptasi. Walaupun Inggris merupakan bahasa resmi negara ini, bahasa Singlish lah yang menjadi bahasa sehari-hari. Para pendatang perlu memiliki The Coxford Singlish Dictionary yang dapat menjadi petunjuk berkomunikasi sehari-hari.
Penyesuaian lainnya yang perlu diperhatikan para pendatang yaitu cara penduduk lokal menari. Orang dewasa biasanya menyukai tarian terorganisir atau lebih terkesan modern. Berbeda dengan anak-anak yang lebih menyukai tarian yang terkenal pada tahun 1980-an atau 1990-an. Musik pengiring tarian biasanya diambil dari lagu-lagu seperti “Circle in the Sand”, Al Corley’s “Square Rooms” dan Rick Astley’s “Never Going to Give you Up.” Cara adaptasi lainnya yaitu para pendatang harus memperhatikan cara berpakaian penduduk lokal negara maju ini. Hampir semua masyarakat lokal memakai pakaian-pakaian bermerek dunia yang sangat mahal. Wanita Singapura banyak memakai tas-tas bermerek seperti Louis Vuitton, Gucci, Prada dan Chanel. Untuk pria biasanya memakai barang-barang bermerek dari A Ralph Lauren, Havaianas atau Crocs.
Incoming search terms:
- orang singapura (29)
- cara berpakaian orang singapura (19)