Archive for the Seni Category

Old Supreme Court atau yang disebut sebagai Gedung Mahkamah Agung yang lama dulunya berfungsi sebagai pengadilan, kini menjalani renovasi untuk peran barunya sebagai National Gallery Singapore yang berfungsi menampilkan karya seni. Old Supreme Court di St Andrew’s Road telah lama berdiri megah di jantung kota sejak dibangun pada tahun 1939. Dirancang oleh Frank Dorrington Ward, kepala arsitek Departemen Pekerjaan Publik Negeri-negeri Selat, bangunan ini adalah bangunan klasik terakhir yang dikerjakan di Singapura dan dinyatakan sebagai karya terbaik Ward.

old supreme court via wikimedia
Inspirasinya diyakini datang dari Old Bailey Courthouse di London. Sangat mudah melihat persamaan antara kubah sentral yang didukung muka bangunan klasik yang ditopang oleh pilar Corinthia dan Ionic. Pilar dan tympanum yaitu bagian segitiga di atas pilar adalah hal yang sangat unik, diciptakan oleh seorang pemahat asal Milan yang menetap di Singapura, Cavalieri Rudolfo Nolli dan diukir oleh plester gipsum.
The Old Supreme Court menampilkan pengerjaan yang detail dan elemen desain khas yang patut mendapat perhatian. Patung-patung di tympanum didominasi oleh tokoh sentral Keadilan. Di sebelah kiri, angka menunjukan belas kasih, sementara di sebelah kanan, hukum digambarkan oleh dua legislator yang membawa buku. Tokoh lainnya melambangkan Syukur dan Kesejahteraan. The Old Supreme Court ini merupakan hasil sistem, di mana hukum dan ketertiban berlaku dan menjadi simbol hukum dan ketertiban di Singapura pada waktu itu.
Interior yang sederhana adalah pengingat bahwa bangunan itu dibangun selama era Depresi Besar. Kunjungilah Rotunda Library yang berada di tengah-tengah gedung ini yang pengerjaannya sangat mendetail, panel yang timbul dan cornice yang khas membuatnya sangat penting mendapat perhatian. Old Supreme Court berlokasi di 1 St Andrew’s Road, Singapura 178957 dengan jam operasional Hari Minggu sampai Kamis & hari libur nasional, mulai pukul 10.00 – 19.00 dan Jumat sampai Sabtu & malam sebelum hari libur nasional, mulai pukul 10.00 – 22.00.
Baca juga :
15 Alasan Mengapa Kamu Harus Traveling ke Singapura Tahun 2017 Ini !
Tips Pertama Kali Liburan ke Singapura
Tips dan Info Transportasi di Singapura
Hotel murah di Singapore antara lain Somerset Grand Cairnhill Serviced Residence, Supreme Hotel Singapore, atau Holiday Inn Singapore Orchard City Centre Hotel.


i light marina bay via singaporemotherhood
Pada tahun 2017 ini, Singapura telah menyusun jadwal untuk berbagai acara, festival dan peristiwa yang semarak bagi wisatawan untuk dinikmati bersama keluarga maupun teman-teman pecinta traveling. Anda dapat melakukan berbagai kegiatan dari berbelanja dan kuliner hingga hiburan keluarga dan pengalaman berpesta di Singapura. Untuk lebih semarak lagi, jangan lupa saksikan warna-warni keindahan alam di i Light Marina Bay, acara ini merupakan festival seni cahaya yang terkemuka di Asia, festival seni cahaya ini akan menerangi kota dengan instalasi seni yang memukau.
i Light Marina Bay akan diadakan mulai tanggal 3 sampai 26 Maret 2017 dengan menampilkan 20 instalasi seni cahaya di tengah panggung Marina Bay. Festival seni cahaya ini sudah kelima kali diadakan dan merupakan seni cahaya memukau di Asia. i Light Marina Bay adalah sebuah karya instalasi seni cahaya yang diciptakan oleh seniman dari Singapura dan seluruh dunia. Instalasi seni cahaya ini dirancang dengan pencahayaan ramah lingkungan yang hemat energi.
Pada tahun 2017 ini, Anda akan melihat instalasi seni cahaya tematik yang diadakan di The Promontory @ Marina Bay, The Float @ Marina Bay dan the Bayfront Event Space. Akan ada kegiatan untuk anak-anak dan berbagai pilihan makanan dan minuman. Menariknya festival ini akan mempromosikan kehidupan yang berkelanjutan di Singapura dengan highlight seperti daur ulang dan upcycling market, taman bermain dengan energi kinetik dan showcase pertanian perkotaan. Terinspirasi oleh pelajaran yang diambil dari laut dan kehidupan flora. The Promontory akan berlangsung selama dua pekan dari tanggal 3 hingga 12 Maret dengan kegiatan tematik seperti pertunjukan teater, lokakarya, seni dan pameran kerajinan.
Pada The Float @ Marina Bay, Anda dan keluarga dapat mengunjungi Art Zoo, sebuah taman bermain yang berupa sebuah kebun binatang imajinatif. Anda bisa menikmati pengalaman di taman bermain warna-warni dilengkapi dengan struktur hewan karet raksasa. Bagi para penikmat musik dan pecinta kuliner, Anda bisa megunjungi Gastrobeats di Bayfront yang akan menawarkan berbagai makanan lezat dan pertunjukan live music untuk menambah semarak liburan Anda di Singapura.

i light marina bay via Silverkris
Di i Light Marina Bay, Anda akan menyaksikan kurang lebih 20 instalasi seni cahaya yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat setempat dengan mengambil tema “Light & Nature.” Instalasi seni cahaya ini mengajak masyarakat untuk mempertimbangkan hubungan cahaya dengan alam dan kota. Selain itu Anda juga bisa melihat lima instalasi seni cahaya yang dirancang oleh mahasiswa dari National University of Singapore, Nanyang Polytechnic, Singapore University of Technology and Design, LASALLE College of the Arts and Raffles College of Higher Education.
Siswa lokal dan masyarakat juga akan terlibat dalam penciptaan Ocean Pavilion, instalasi yang dirancang oleh Lukas Jerram dari Inggris. Sebelum festival, 20.000 botol plastik daur ulang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah dan lembaga masyarakat yang nantinya akan dirakit membentuk struktur berbentuk kubah. Selama festival, struktur ini akan menyala dari dalam dengan pencahayaan LED hemat energi. Hal ini akan menjadi pengalaman yang mengesankan bagi Anda.
i Light Marina Bay akan dibuka mulai tanggal 3 sampai dengan tanggal 26 Maret 2016, pada pukul 19:30-23:00 setiap hari dengan perpanjangan waktu 12 menit pada hari Jumat dan Sabtu di Marina Bay Waterfront. Tiket gratis. Kunjungi www.ilightmarinabay.sg untuk informasi lebih lanjut.
Baca juga :
Tips Pertama Kali Liburan ke Singapura
Tips dan Info Transportasi di Singapura
Hotel murah di Singapore antara lain Somerset Grand Cairnhill Serviced Residence, Supreme Hotel Singapore, atau Holiday Inn Singapore Orchard City Centre Hotel.


Singapore Art Week via YourSingapore
Apakah Anda ingin menghabiskan liburan dalam waktu dekat? Destinasi wisata Singapura merupakan tujuan favorit para traveler karena memiliki banyak keunikan dan aktivitas menarik untuk dikunjungi. Bagi Anda yang ingin menikmati liburan ke Singapura dalam waktu dekat, jangan lewatkan untuk mengunjungi 7 festival di Singapura selama bulan Januari 2017:
- Singapore Art Week, 11-22 Januari
Apakah Anda seorang pecinta seni? Atau penikmat karya seni? Berkunjunglah ke Singapore Art Week yang berlangsung selama dua belas hari, Singapore Art Week 2017 menjanjikan pengalaman yang tak tertandingi dengan koleksi karya seni terbaik dari seni lokal, regional dan internasional. Singapore Art Week juga menampilkan pameran yang menyoroti kehidupan di Singapura, seperti We Are The World These Are Our Stories karya seniman Singapore bernama Amanda Heng and The Bizarre Honour karya OH! Open House.
- Singapore Biennale 2016/2017, 27 Oktober 2016-26 Februari 2017
Singapore Biennale 2016 yang merupakan satu dari pameran seni visual kontemporer paling bergengsi di Asia. Pameran ini dibuka untuk umum mulai 27 Oktober 2016 hingga 26 Februari 2017. Singapore Biennale ini memiliki tema ‘An Atlas of Mirrors’, mengacu pada peta dan cermin yang selama ini menjadi instrumen penting bagi penjelajahan manusia dalam perjalanan menuju dunia baru. Singapore Biennale menampilkan karya dari 63 seniman dan komunitas dari 19 negara Asia Tenggara, Asia Timur serta Asia Selatan. Dari patung dan pahatan hingga film dan seni pertunjukan, karya seni dari berbagai jenis media dikurasi menjadi sembilan tema dan ditampilkan di tujuh lokasi berbeda, dengan Singapore Art Museum sebagai lokasi utama.
- Artwalk Little India, 12-17 Januari 2017
Jika ingin mengenal lebih dalam tentang suatu negara, ada baiknya Anda melihat karya-karya seni yang diproduksi oleh seniman lokalnya. Hasil karya tersebut menceritakan Singapura dari sudut pandang penduduk lokal. Anda bisa berkunjung ke National Gallery Singapore untuk menemukannya. Selain karya seni seniman lokal, tempat ini juga menghadirkan karya-karya seniman dari Asia Tenggara. Kalau kebetulan Anda ada di Singapura di bulan Januari, Anda harus datang ke Little India dan menghadiri festival Artwalk Little India yang bertemakan Your Path to Remember.

pongal harvest festival singapura via YourSingapore
- Pongal (Harvest Festival), 14 Januari
Pongal merupakan festival panen tradisional India yang memikat dengan jejak warna-warni dari masa silam. Pongal umumnya dirayakan di India Selatan selama empat hari, oleh petani yang bersyukur kepada “Surya”, Sang Dewa Matahari dan pemberi kehidupan, atas berkah panen yang melimpah. Pongal berarti “melimpah”, sehingga panci beras itu harus dibiarkan mendidih hingga meluap-luap sebagai lambang kemakmuran dan kelimpahan. Hidangan ini kemudian disajikan kepada anggota keluarga dan tamu yang berkunjung ke rumah. Inilah saatnya bersilaturahmi karena kerabat dan handai tolan akan saling mengunjungi dan bersalam-salaman.
- Jerome’s Laneway Festival, 21 Januari
Jika Anda penyuka musik, jangan lewatkan untuk datang ke acara festival musik tahunan di Singapura. Acara yang dikenal pula dengan St. Jerome’s Laneway Festival tersebut merupakan tempat bertemunya para musisi dan artis. Laneway adalah festival musik indie yang menampilkan indie acts potensial. Mumford and Sons dan Florence and the Machine, misalnya, mereka dulu bermula di Laneway. Line-up tahun 2017 antara lain Astreal (Singapura), Bottlesmoker, Stars and Rabbit (Indonesia), dan Jagwar Ma (Australia). Festival musik indie ini berlokasi di area The Meadow dari Gardens by the Bay.
- River Hongbao, 26 Januari-4 Februari 2017
Menyambut Tahun Baru Imlek di River Hongbao akan membuat Anda terpukau oleh perayaan yang bernuansa Tionghoa di Floating Platform Marina Bay Singapura. Festival semarak ini menyajikan pengalaman budaya Tionghoa yang istimewa, mulai dari lentera raksasa yang melukiskan tokoh-tokoh mitos dan legenda Tiongkok hingga makanan yang lezat khas Tiongkok. Jika Anda menyukai atraksi kembang api, maka Anda akan menyukai River Hongbao Fireworks saat menyambut Tahun Baru Imlek dengan atraksi kembang api yang menyimbolkan keceriaan dan pengharapan.

imlek di singapura via Zazzle
- Chinese New Year, 28-30 Januari 2017
Festival Tahun Baru Imlek akan membuat Anda takjub. Anda akan melihat nuansa warna merah pada Festival Tahun Baru Imlek ini. Dari amplop angpau merah yang dibagikan kepada anak-anak dan kerabat yang lebih muda, lampion merah, hingga baju-baju berwarna cerah yang dikenakan oleh semua orang. Anda bisa melihat nuansa merah ini yang mendominasi rumah-rumah di segala penjuru Singapura.
Baca juga :
Tips Pertama Kali Liburan ke Singapura
Tips dan Info Transportasi di Singapura
Hotel murah di Singapore antara lain Somerset Grand Cairnhill Serviced Residence, Supreme Hotel Singapore, atau Holiday Inn Singapore Orchard City Centre Hotel.


Singapore Art Week via Harper’s Bazaar
Apakah Anda seorang pecinta seni? Atau penikmat karya seni? Berkunjunglah ke Singapore Art Week yang berlangsung selama dua belas hari, Singapore Art Week 2017 menjanjikan pengalaman yang tak tertandingi dengan koleksi karya seni terbaik dari seni lokal, regional dan internasional. Singapore Art Week ini merupakan kegiatan seni visual sesungguhnya. Anda akan menemukan berbagai kegiatan bagi para pencinta seni dari segala usia.
Singapore Art Week ini memiliki beraneka program yang sangat menarik. Pameran, pertunjukan, workshop, jalan-jalan seni akan diadakan di galeri dan museum terbaik di Singapura. Singapore Art Week juga menampilkan pameran yang menyoroti kehidupan di Singapura, seperti We Are The World These Are Our Stories karya seniman Singapore bernama Amanda Heng and The Bizarre Honour karya OH! Open House.
Singapore Art Week 2017 akan mengisi hari-hari para pecinta seni dan masyarakat umum. Acara ini telah dibuka pada Hari Selasa, 10 Januari 2017 dengan acara Art Stage Singapore 2017 di Marina Bay Sands Expo and Convention Center. Persembahan tahunan seni visual yang merupakan inisiatif dari Dewan Kesenian Nasional, Singapore Tourism Board, dan Dewan Pengembangan Ekonomi Singapura itu diapit oleh dua pameran seni spektakuler. Yakni, Art Stage Singapore 2017 dan Singapore Contemporary Art Show.

Singapore Art Week via YourSingapore
Perkembangan seni di Singapura sangat unik, istimewa dan berwarna dengan karya para seniman lokal yang dibuat lebih beragam dan juga para pemain internasional ternama yang tampil sepanjang tahun. Mulai dari pameran besar seni, pembukaan galeri, hingga pameran seni jalanan, ada banyak hal lainnya bagi para pecinta seni yang dapat ditemukan di berbagai museum, galeri seni dan tempat-tempat menarik perhatian lainnya. Menikmati karya seni dari para seniman lokal, regional dan internasional di Singapore Art Week ini dapat memperkarya para pelaku seni dan publik.
Yuk kunjungi event Singapore Art Week 2017 ini ketika Anda sedang berlibur di Singapura. Hal ini akan menjadi pengalaman berharga tentang seni pertunjukan dengan seniman terkenal di balik karya-karya seninya. Tidak hanya sekedar menikmati lukisan yang rumit dan patung, namun juga melihat seni pertunjukan dan mendapatkan pengalaman dengan mendengar dari senimannya sendiri pada inspirasi dan cerita mereka.
Baca juga :
Tips Pertama Kali Liburan ke Singapura
Tips dan Info Transportasi di Singapura
Hotel murah di Singapore antara lain Somerset Grand Cairnhill Serviced Residence, Supreme Hotel Singapore, atau Holiday Inn Singapore Orchard City Centre Hotel.


wisata singapura
Karya seni tato memang unik dan menarik, bagi kamu yang sedang liburan di Singapura, berani nggak coba untuk menato tubuhmu dengan Blackout tattoos? Karya seni tato ini cukup ekstrim dan sedang tren di Singapura. Tren tato ini penggunaan tinta hitamnya lebih dominan dan ditatokan ke sebagian besar kulit. Wow!
Trend Blackout Tattoo ini sedang kekinian di kalangan anak muda di Singapura. Jika kamu biasanya melihat gambar-gambar desain tato cantik sebagai fashion style tubuh kamu, kali ini justru sebaliknya. Seorang pemilik Oracle Tattoo Studio bernama Chester Lee di Singapura memiliki ide tentang Blackout Tattoo yang menjadi trend di Singapura baru-baru ini. Dilansir dari boredpanda.com, Chester menyadari bahwa kebanyakan orang menyesali bentuk tato yang ada di tubuh mereka namun takut untuk menghapusnya. Berdasarkan pengalaman ini, Chester menciptakan sebuah inovasi di mana penghapusan tato bukan dengan operasi melainkan menimpa tato tersebut dengan menggunakan lebih banyak warna hitam. Namun walaupun didominasi dengan warna hitam, tato ini memiliki pola yang rumit, unik, detail dan sangat cantik. Banyak sekali pola unik dari Blackout Tattoo ini seperti misalnya bentuk klasik semacam simbol yang kemudian membentuk pola. Pola ini mirip dengan rajutan pakaian yang sekilas menempel pada tubuh. Jika penasaran seperti apa bentuk dari Blackout Tatoo ini? Lihat foto-foto di instagram Chester Lee berikut ini !
1.
2.
3.
4.
5.

blackout tattoos via Instagram oddtattooer
Jika melihat akun instagram Chester Lee, ada ribuan foto hasil karya seni tatonya yang telah diupload. Chester Lee memang seorang seniman tato di Oracle studio tattoo di Singapura. Pada salah satu foto menunjukkan seseorang telah mentato sebagian dari kaki mereka hingga tampak hitam seluruhnya, mirip ketika kamu memakai legging. Ada juga yang mentato dengan latar hitam dan motifnya berwarna kulit. Karya-karya seni dari Blackout Tattoo ini menjadi tren saat ini di Singapura. Keren-keren lho karyanya. Kamu berani coba? Konsultasikan dulu ya pada orang terdekatmu jika ingin tato dan yakinkan pada dirimu sendiri bahwa tato permanen itu akan melekat selamanya di tubuhmu, jadi jangan sampai menyesal di kemudian hari.
Baca juga :
Tips Pertama Kali Liburan ke Singapura
Tips dan Info Transportasi di Singapura
Hotel murah di Singapore antara lain Somerset Grand Cairnhill Serviced Residence, Supreme Hotel Singapore, atau Holiday Inn Singapore Orchard City Centre Hotel.
The Social Store bisa pengunjung temukan di area City Hall yang berlokasi di 02-381/382 Suntec City Mall, 3 Temasek Blvd. Singapore, 038983 Singapore. The Social Store merupakan sebuah ruangan yang mana sebelumnya digunakan sebagai tempat pameran pada bulan juli di tahun 2014. Dan sekarang diambil alih oleh The Social Store untuk dipakai sebagai tempat pameran. Dan sejak bulan agustus tahun 2014 The Social Store resmi dibuka. The Social Store buka setiap hari dari senin sampai hari minggu, dengan jam operasional mulai pukul 11.00 sampai pukul 21.00. The Social Store merupakan sebuah acara pameran karya seni yang mana acara pameran ini dilakukan agar ada bayak pengunjung yang datang untuk melihat karya seni yang sedang dipamerkan. Jika memang dari pameran ini ada pengunjung yang merasa tertarik dan ingin memiliki karya seni yang sedang dilihat maka pengunjung bisa membelinya. Ketika pengunjung tertarik dan membeli karya seni yang disuka maka secara tidak langsung pengunjung juga ikut melestarikan karya seni yang ada. Di sini pengunjung bisa menemukan karya-karya dari berbagai seniman di seluruh dunia. Pemaren karya senin ini memang tidak main-main karena langsung dikelola oleh The Global Enterprise Social Limited.
Jika memang pengunjung memiliki waktu luang tentu pengunjung bisa datang dan melihat-lihat hasil karya para seniman yang sangat berharga. Meskipun pengunjung tidak bisa membuat karya seni setidaknya pengunjung bisa mencoba untuk menghargai kary seni yang ada dan salah satu caranya bisa dengan membelinya atau datang ke pameran seni. The Social Store merupakan tempat yang sangat layak untuk pengunjung datangi, tidak setiap tempat terdapat galeri seni yang dipamerkan. Tentu pengunjung yang bisa datang ke The Social Store meruakan orang yang beruntung. Di sini pengunjung bisa melihat lebih dari 5.000 karya seni yang dipamerkan, dan sebagian besar karya seni ini berasl dari seniman India dan juga Asia Selatan. Hasil karya seni ini meliputi peralatan rumah tangga, perhiasan dan juga kerajinan tradisional.
Di dalam ruangan, pengunjung bisa melihat ada banyak sekali meja-meja yang berisi kerajinan seni. Pengunjung bisa memilikinya salah satu dari sekian banyaknya barang seni yang dipamerkan. Sebelum datang, pengunjung bisa melihat web The Social Store yang beralamatkan di www.fatgallery.com.sg. Misi yang diangkat oleh The Social Store memang sangat istimewa yaitu ingin melestarikan para seniman untuk membuat karya, dan salah satu upaya yang dilakukan agar para seniman tetap bisa bertahan adalah mengadakan pameran dan mempromosikan karya seni. Untuk info lebih lanjut, pengunjung bisa menghubungi nomer telpon di 6336-3972.
Jam Buka : Harian, Pukul 11.00-21.00
Lokasi : The Social Store, #02-381/382 Suntec City Mall, 3 Temasek Blvd. Singapore, 038983 Singapore
Telpon: 6336-3972
Stasiun Kereta Terdekat: Promenade
Web: www.fatgallery.com.sg
Incoming search terms:
- Seni|WisataSingapura (32)
Pameran perabotan rumah tangga Paris berkualitas tinggi datang ke Asia. Kunjungi Maison & Objet pertama Asia di Singapura untuk mendapatkan inspirasi dari ide-ide dekorasi rumah yang bergaya dan mengambil beberapa penawaran yang baik dari peserta pameran Perancis, Italia dan Belgia seperti Habitat dan Emanuel Ungaro Home. Sebuah acara desain andalan Perancis, konsep Maison & Objet menyatukan trend, individu-individu berbakat, desain rumah dan pengecer di bawah satu atap.
Sejak tahun 1995, Maison & Objet dengan penuh semangat berkomitmen menyatuan semua gaya hidup. Menyatukan dalam satu sektor, Maison & Objet memilih penawaran terbaik, membaca tren baru, mengantisipasi gerakan konsumen, mengusulkan sumber inspirasi baru, mengungkap bakat, merangsang pasar, mempromosikan kreativitas dan menciptakan nilai. Mengembangkan kesuksesan di Paris, Tim Maison & Objet Asia membuat tur pra-pameran selama 10 hari yang sukses di lima kota di Asia diantaranya Bangkok, Manila, Hong Kong, Kota Ho Chi Minh dan Singapura. Tur Asia ini dengan tegas menggarisbawahi komitmen Maison & Objet Asia ke wilayah tersebut dengan tujuan untuk memelihara basis pengunjung Asia ke pameran. Dengan representasi yang kuat dari perusahaan Asia terkemuka yang diharapkan di acara itu, Maison & Objet Asia juga bertujuan untuk menarik pengunjung Eropa mencari pengaruh desain baru dan ide-ide ke Singapura. Mr Philippe Brocart, Managing Director Maison & Objet mengatakan bahwa Asia dengan cepat menjadi pasar desain penting dan juga rumah bagi beberapa desainer paling inovatif dan kreatif dan proyek desain saat ini. Maison & Objet Asia menawarkan platform untuk menampilkan beberapa yang terbaik dalam desain Asia dan memberikan kesempatan untuk menampilkan proyek-proyek kolaboratif dari seluruh wilayah. Maison & Objet Asia di Singapura adalah tujuan baru untuk melihat dan mengalami tren desain terbaru yang muncul dari daerah.
Maison & Objet Asia akan debut di Singapura mulai dari 10 hingga 13 Maret 2014. Acara ini membawa semangat yang sama dari kreativitas dan kecanggihan yang mencirikan acaranya di Paris. Ini acara tahunan baru untuk para profesional, diselenggarakan bersamaan dengan peristiwa besar lainnya di bidang perabot dan dipamerkan di ikon bergengsi Singapura, Marina Bay Sands Resort, merupakan langkah pertama dalam strategi pembangunan acara internasional dimana menargetkan pasar dengan potensi pertumbuhan yang tinggi. Acara di Singapura akan menjadi yang pertama di Asia. Dengan lebih dari 180 peserta pameran, Maison & Objet Asia akan menyajikan yang terbaik dalam rentang produk dan konsep desain interior. Pemilihan yang hati-hati dari tempat pameran menjadi penekanan yang menarik pada penawaran desain regional.
Maison & Objet Asia akan memulai edisi Singapura dengan sebuah pesta pembukaan yang akan membawa bersama-sama profesional di bidang desain internasional dan regional. Pameran ini menjanjikan untuk menjadi acara desain yang tidak boleh dilewatkan, menawarkan tamu berbakat dan berkualitas tinggi yang selalu ditandai Maison & Objet Asia, dikombinasikan dengan nuansa khas Asia, membuat edisi pertama di Asia benar-benar unik. Maison & Objet Asia diselenggarakan oleh Safi di Marina Bay Sands Expo dan Convention Centre. Maison & Objet Asia 2014 akan menjadi bagian dari Singapore Design Week 2014, yang diadakan selama seminggu dalam rangka merayakan desain terbaik.
Sejalan dengan acara di Paris, Maison & Objet Asia juga akan menghadirkan Designer of The Year pada edisi Asia di Singapura. The Designer of The Year Maison & Objet Asia 2014 akan dipilih dari para desainer top Asia yang telah membuat kesan yang kuat di bidang desain mereka. The Designer of The Year Maison & Objet Asia 2014 akan diberi kesempatan untuk merancang sebuah aspek pertunjukan di Singapura dan akan memainkan peran sebagai duta Maison & Objet Asia. Pameran ini juga akan memunculkan para bakat dari seluruh kawasan Asia. Talents a la Carte, sebuah platform pameran bagi para desainer yang juga menjadi bagian dari pameran Maison & Objet Paris, juga akan menjadi bagian dari acara di Singapura. Menampilkan bakat-bakat baru dari berbagai wilayah, ini akan menampilkan enam desainer terbaik dimana masing-masing akan mewakili negara mereka. Nominasi Desainer akan datang dari berbagai bidang antara lain aroma, objek, furnitur, grafis, wallpaper dan tekstil, pencahayaan, fashion aksesori dan desain perhiasan serta dekorasi rumah. Talents a la Carte akan menjadi kesempatan penting bagi desainer Asia yang muncul untuk memamerkan karya mereka kepada para pengunjung profesional internasional Maison & Objet Asia.
Tidak hanya itu, Maison & Objet Asia juga akan menyelenggarakan konferensi berjudul, Interior Design & Lifestyle Summit oleh M&O Asia. Konferensi ini akan dimulai dengan intisari oleh kepribadian berpengaruh dari industri dan cabang ke berbagai sesi. Topik yang akan dibahas antara lain Trends & Inspirations Workshops; Best of Interior Design, menyajikan sebuah proyek desain interior teladan di Asia; Best of Retail, menampilkan konsep toko yang inovatif dan home & lifestyle yang menjadi bagian dari sebuah department store serta Roundtable on Retail and Roundtable on Design Schools & Interior Design in Asia. Para pengunjung Maison & Objet Asia secara gratis dapat mengunjungi konferensi ini.
Tanggal: 10 – 13 Maret 2014
Waktu: 10.00 – 18.00
Tiket: SGD 65
Lokasi: Marina Bay Sands Expo & Convention Centre, 10 Bayfront Ave
Lukisan Cina adalah salah satu tradisi artistik yang tertua di dunia. Lukisan dalam gaya tradisional yang dikenal saat ini di Cina sebagai Guo Hua, sebagai penentang lukisan gaya Barat. Seni lukisan ini menjadi populer di Cina pada abad ke-20. Lukisan tradisional Melibatkan dasarnya teknologi yang sama seperti kaligrafi dan dilakukan dengan sikat dicelupkan ke dalam tinta hitam atau berwarna, minyak tidak digunakan. Seperti kaligrafi, bahan Paling Populer di Semua lukisan adalah terbuat dari kertas dan sutra. Kemudian setelah pekerjaan selesai dapat dipasang pada gulungan, bisa gulungan handscrolls : seperti emas. Lukisan tradisional dapat dilakukan pada lembaran album aussi, dinding, vernis, layar lipat, dan media lainnya.
Terdapat dua teknis utama dalam lukisan Cina salah satunya adalah Gong – bi, yang berarti ” teliti ” menggunakan sapuan kuas yang sangat rinci Itu delimits rincian sangat Tepatnya. Seringkali sangat berwarna dan Biasanya menggambarkan figural atau narasi subyek. Seringkali hal ini dilakukan oleh seniman yang bekerja untuk istana kerajaan atau dalam lokakarya independen. Kurator museum Szan Tan mengatakan sejarah tidak hanya ditemukan dalam buku-buku media yang berbeda dapat memberikan pandangan yang berbeda. Dari artefak kuno Yunani untuk kostum teater perancang busana Christian Lacroix, semua banyak hal adalah petunjuk penting di mata Szan Tan dari National Museum of Singapore. Ms Tan adalah seorang kurator senior. Dan kali ini akan menghadirkan satu hal yang menawn untuk pengunjung.
Dalam seni abstrak persegi dan lukisan tinta Cina mempunyai peran penting dalam sejarah seni rupa Singapura dan pengembangan sejarah, begitu juga dengan hubungan antara abstraksi Barat dan lukisan tinta Cina. Di pameran ini pengunjung dapat menggali apa saja inspirasi bagi karya-karya seniman generasi kedua di Singapura. Bersama sang co-kurator Szan Tan, Singapore Art 1950-1970- telah banyak mengalami metamorphosis dalam putaran khusus saat perjalanan melalui analisis dan Pekerjaan respon individu mereka untuk merubah dunia di sekitar pada akhir tahun 1960 hingga 1970. Szan TELAH Bekerja sebagai kurator sejak tahun 1997 dan Memiliki minat pada lukisan, tekstil dan budaya rakyat.
Tan Tidak mengambil jalan pintas dalam karyanya. Dia bilang dia memburu segala macam petunjuk untuk menyusun cerita ” holistik ” tentang masa lalu yang berarti Bahwa dia ingin seluruh gambar, bukan hanya pandangan sepihak atau tidak lengkap. Sehingga pameran ini akan semakin hidup dan menjadi warna yang berbeda pada dunia. Dengan sentuhan seni tingkat tinggi akan memanjakan pengunjung dengan karya epic yang mampu membuat rangkaian sejarah berpihak padanya.
- Courtesy of eventfinda.sg
Tanggal : 20 February – 6 March 2014
Lokasi : National Museum of Singapore 93 Stamford Road Singapore
Di tahun 2014, Singapura akan memulai awal tahun dengan berbagai macam acara yang sudah dapat dipastikan sangat menarik bagi siapa saja. Salah satu diantaranya yaitu penyelenggaraan berbagai acara tahunan yang memang sudah dinantikan banyak orang. Bagi penggemar musik, sudah pasti tidak asing lagi dengan acara musik tahunan Laneway Festival dimana pada tahun ini akan kembali diselenggarakan untuk keempat kalinya di Asia. Acara musik ini mendapatkan sambutan yang hangat dari para penikmat musik yang antusias menginginkan pertunjukan ini diselenggarakan kembali dimana ini menjadi salah satu pusat hiburan musik tahunan yang seru, penuh energik dan menyenangkan. Tahun ini, para pecinta musik dapat mengharapkan berbagai pertunjukan musik yang lebih meriah dari beberapa musisi handal dunia.
St. Jerome’s Laneway Festival merupakan festival musik yang pertama kali dimulai pada tahun 2004 di Australia. Pelopor acara musik ini, Jerome Borazio dan Danny Rogers berpikir bahwa mengisi waktu musim panas di Melbourne akan jauh lebih baik dengan banyaknya pertunjukan musik dalam pengaturan yang unik. Tidak sekedar omong kosong, mereka mulai menampilkan band besar ke St. Jerome’s Bar (RIP) di Melbourne’s Calendonian lane. Kemudian setiap minggu sore pertunjukan pertama dilaksanakan di St. Jerome’s Summer Series yang menampilkan band-band baru seperti The Presets dan Architecture In Helsinki. Kemudian pertunjukan juga dilaksanakan pada sabtu malam dimana band The Avalanches ikut bergabung di dalamnya. Pada tahun 2006, Danny dan Jerome mengadakan acara St. Jerome’s Laneway Festival sebagai pengembangan ide dalam melaksanakan pertunjukan musik. Mereka memasang poster dan menelepon teman-teman mereka untuk bermain dalam pertunjukan itu. Seribu empat ratus orang menghadiri Laneway Festival pertama ini dimana acara ini dipenuhi oleh banyak pengunjung dengan menampilkan musik-musik lokal. Ini menjadi sebuah pertunjukan yang menarik dan mengagumkan di Melbourne. Sejak saat itu, festival ini telah dengan cepat berkembang menjadi sebuah acara tur nasional dan festival musim panas favorit bagi banyak pecinta musik. Selain di Melbourne, festival ini kemudian diselenggarakan di beberapa kota besar di Australia seperti Sydney, Adelaide dan Perth.
Laneway Festival tidak hanya mendapatkan sambutan meriah di Australia tetapi juga dari para penikmat musik di beberapa negara lainnya. Pertunjukan musik ini kemudian diluncurkan di Asia tepatnya di Singapura pada tahun 2011. Untuk pertama kalinya, festival ini diselenggarakan di Canning Park yang indah dimana menjadi momen besar bagi para penggemar musik dari seluruh Asia. Festival ini berlangsung di tengah hujan deras. Walaupun begitu, para penonton tetap antusias dan bersemangat sampai acara selesai. Tahun 2014 ini, Gardens By The Bay kembali dengan bangga mempersembahkan Laneway Festival kepada para penggemar musik Asia khususnya di Singapura. Tentu saja, tim dari Laneway akan menyuguhkan pertunjukan musik yang lebih berwarna, energik dan seru serta menyenangkan dari tahun-tahun sebelumnya. Menampilkan lebih banyak artis lagi antara lain Chvrches, Daughter, Frightened Rabbit, Haim, Jagwar Ma, James Blake, Jamie xx, Kurt Vile, Mount Kimbie, Savages, The Jezabels, Unknown Mortal Orchestra, Vance Joy, XXYYXX dan Youth Lagoon.
Tanggal: Sabtu, 25 Januari 2014
Waktu: 11.00
Tiket: Standard $150.00
Lokasi: Gardens By The Bay – The Meadow, 18 Marina Gardens Drive, Singapore
Mengagumi karya-karya seniman Sun Xun di pameran dengan tema A Country Based on Whale, menikmati karya seni dinamis yang diciptakan selama residensinya di seni inkubator Singapore Tyler Print Institute. Salah satu seniman muda dengan segudang talenta yang paling banyak memberi aspirasi dalam dunia seni kontemporer China. Pameran seni ini mengungkapkan kesadaran kritis dan politik, dan koleksi-koleksi yang ditampilkan ini terinspirasi oleh sejarah dan kemerdekaan Singapura. Dia mengambil inspirasi dari kartun politik, buku biologi, instruksi manual dan warta berita, tapi seperti banyak seniman Cina dari generasinya ia lahir pada tahun 1980, ia menghindari kesimpulan didaktik tentang pemerintah China, dan dia lebih memilih untuk bersikap kritis dalam metafora yang telah diciptakannya.
Sun Xun tumbuh dewasa di Fuxin, sebuah kota kecil dekat perbatasan Korea Utara, ia sudah tahu bahwa China adalah negara dengan setidaknya dua sejarah hingga akhirnya membuat Sun terobsesi dengan sejarah Cina seperti yang diceritakan dan dimanipulasi dalam pameran museum dan buku, juga seperti yang diingat oleh peserta. Kemudian, pada malam hari, ayahnya akan duduk bersamanya, menggambarkan apa yang terjadi pada keluarganya selama 1960-an dan 70-an, ketika neneknya berbaris ke alun-alun, dipaksa untuk memakai topi bodoh dan berdeklamasi sebagai kolaborator borjuis untuk latar belakang kelas atasnya. Dari sini dia meneliti melalui tinta seni, tradisi warisan, membuat instalasi dan animasi video dari ribuan frame yang ditarik secara cermat. Mereka sering menampilkan seorang pemimpin politik dalam kedok seorang penyihir. Sebagai gambaran seorang pembohong hukum. Sun Xun adalah salah satu seniman video termuda dan paling produktif dan aktif di Cina sampai hari ini.
Sun belajar kaligrafi dan tinta dan lukisan kuas saat pelatihan di Akademi Kesenian Cina di Hangzhou, dimana dia lulus pada tahun 2005. Dia meninggalkan rumah pada 15 untuk menghadiri sekolah tinggi akademi, mengalami gegar budaya yang parah saat ia berlayar perbedaan antara kota baru dimodernisasi dan kampung di provinsinya. Dia berjuang untuk mendamaikan pengalaman bertentangannya yaitu sejarah resmi dan cerita keluarga, pabrik yang dikendalikan negara dengan ekonomi pasar baru, dan masa lalu dibandingkan sekarang. Dia menemukan wawasan baru di Martin Heidegger dan Michel Foucault, seorang filsuf yang ia temui di perguruan tinggi.
Meskipun seni video adalah media yang relatif baru dan tentu baru untuk galeri lukisan Cina Met, dengan fokus mereka pada lukisan gulir klasik artis seperti Mr Sun cocok karena dia mengeksploitasi mode representasi tradisional dengan cara dia menceritakan kisah-kisahnya. Paduan sejarah dengan sentuhan seni yang memukau akan memberikan kesan yang berbeda kepada pengunjung. Kita tidak hanya akan terbengong karena keindahan seninya, tapi bagaimana Sun membubuhkan sejarah dengan sangat elegan akan semakin membuat mata yang melihat termanjakan oleh berbagai karya- karyanya.
Tanggal : 15 January -22 February 2014
Lokasi : Singapore Tyler Print Institute