Mengagumi karya-karya seniman Sun Xun di pameran dengan tema A Country Based on Whale, menikmati karya seni dinamis yang diciptakan selama residensinya di seni inkubator Singapore Tyler Print Institute. Salah satu seniman muda dengan segudang talenta yang paling banyak memberi aspirasi dalam dunia seni kontemporer China. Pameran seni ini mengungkapkan kesadaran kritis dan politik, dan koleksi-koleksi yang ditampilkan ini terinspirasi oleh sejarah dan kemerdekaan Singapura. Dia mengambil inspirasi dari kartun politik, buku biologi, instruksi manual dan warta berita, tapi seperti banyak seniman Cina dari generasinya ia lahir pada tahun 1980, ia menghindari kesimpulan didaktik tentang pemerintah China, dan dia lebih memilih untuk bersikap kritis dalam metafora yang telah diciptakannya.
Sun Xun tumbuh dewasa di Fuxin, sebuah kota kecil dekat perbatasan Korea Utara, ia sudah tahu bahwa China adalah negara dengan setidaknya dua sejarah hingga akhirnya membuat Sun terobsesi dengan sejarah Cina seperti yang diceritakan dan dimanipulasi dalam pameran museum dan buku, juga seperti yang diingat oleh peserta. Kemudian, pada malam hari, ayahnya akan duduk bersamanya, menggambarkan apa yang terjadi pada keluarganya selama 1960-an dan 70-an, ketika neneknya berbaris ke alun-alun, dipaksa untuk memakai topi bodoh dan berdeklamasi sebagai kolaborator borjuis untuk latar belakang kelas atasnya. Dari sini dia meneliti melalui tinta seni, tradisi warisan, membuat instalasi dan animasi video dari ribuan frame yang ditarik secara cermat. Mereka sering menampilkan seorang pemimpin politik dalam kedok seorang penyihir. Sebagai gambaran seorang pembohong hukum. Sun Xun adalah salah satu seniman video termuda dan paling produktif dan aktif di Cina sampai hari ini.
Sun belajar kaligrafi dan tinta dan lukisan kuas saat pelatihan di Akademi Kesenian Cina di Hangzhou, dimana dia lulus pada tahun 2005. Dia meninggalkan rumah pada 15 untuk menghadiri sekolah tinggi akademi, mengalami gegar budaya yang parah saat ia berlayar perbedaan antara kota baru dimodernisasi dan kampung di provinsinya. Dia berjuang untuk mendamaikan pengalaman bertentangannya yaitu sejarah resmi dan cerita keluarga, pabrik yang dikendalikan negara dengan ekonomi pasar baru, dan masa lalu dibandingkan sekarang. Dia menemukan wawasan baru di Martin Heidegger dan Michel Foucault, seorang filsuf yang ia temui di perguruan tinggi.
Meskipun seni video adalah media yang relatif baru dan tentu baru untuk galeri lukisan Cina Met, dengan fokus mereka pada lukisan gulir klasik artis seperti Mr Sun cocok karena dia mengeksploitasi mode representasi tradisional dengan cara dia menceritakan kisah-kisahnya. Paduan sejarah dengan sentuhan seni yang memukau akan memberikan kesan yang berbeda kepada pengunjung. Kita tidak hanya akan terbengong karena keindahan seninya, tapi bagaimana Sun membubuhkan sejarah dengan sangat elegan akan semakin membuat mata yang melihat termanjakan oleh berbagai karya- karyanya.
Tanggal : 15 January -22 February 2014
Lokasi : Singapore Tyler Print Institute