Penggemar film yang mendokumentasikan kenyataan atau disebut dengan film dokumenter, pasti tidak akan melewatkan film yang satu ini. Berbeda dari film documenter lainnya yang biasanya menceritakan seputar kehidupan kegiatan sehari-hari, sejarah ataupun kehidupan binatang dan tumbuhan, film yang satu ini menceritakan kegiatan seorang koki di dapur dimana dia akan memasak berbagai jenis makanan. L’Invention De La Cuisine (Inventing Cuisine) adalah film documenter memasak yang diperagakan seorang koki yang sedang memasak di dapurnya. Seorang koki tersebut akan memasak berbagai jenis makanan dimana dia akan memperagakan cara memasak makanan yang akan dibuatnya mulai dari awal dia memperkenalkan bahan-bahan yang akan digunakan, awal pembuatan hingga penyajiannya di atas piring. Film ini tentu saja tidak hanya diperuntukan bagi penggemar film documenter tetapi juga untuk para penggemar memasak. Film L’Invention De La Cuisine (Inventing Cuisine) telah ditayangkan dengan berbagai versi dimana setiap versi menampilkan koki yang berbeda. Banyak koki professional dunia menjadi subjek dari film ini diantaranya Michel Bras, Pascal Barbot dan Michel Troisgros. Tahun ini, di Singapura akan ditayangkan L’Invention De La Cuisine (Inventing Cuisine) dalam versi Pierre Gagnaire, seorang koki Perancis yang terkenal khususnya dalam dunia kuliner. Film ini akan berlangsung di Alliance Francaise Theatre pada 27 Agustus mendatang.
Pierre Gagnaire, pria kelahiran 9 April 1950 di Apinac, Loire ini adalah koki Perancis terkenal dan merupakan kepala koki dan pemilik dari Pierre Gagnaire restaurant pada 6 rue Balzac di Paris. Gagnaire merupakan seorang koki iconoclastic pada gerakan menu fusion paling terdepan. Memulai karirnya di St. Etienne ketika dia memenangkan tiga Michelin Stars, Gagnaire membuat gebrakan pada masakan klasik Perancis dengan memperkenalkan penjajaran yang menggelegar akan aroma, rasa, tekstur dan bahan-bahan. Di website pribadinya, Pierre Gagnaire memberikan pernyataan misinya untuk kelancaran restaurannya yaitu melihat besok tetapi tetap menghormati kemarin (“tourné vers demain mais soucieux d’hier”). Di restaurant miliknya di Balzac, Paris, Pierre Gagnaire merupakan koki tunggal. Sementara yang lain cermat merancang piring mereka sehingga masing-masing hasil masakan mereka akan dianggap sebuah karya seni, ia lebih suka untuk bekerja pada postur dan sikap. Dia menciptakan perubahan terus menerus dimana terdapat perubahan menu setiap bulan dan piring setiap hari saat ia memikirkan kembali suatu hal ketika berdiri di depan oven dalam kaitannya dengan realitas produk, energi dan untuk siapa dia memasak.
Pierre Gagnaire memenuhi syarat sebagai salah satu koki tertinggi berjenjang di seluruh haute cuisine, banyak survei peringkat restoran Paris menyatakan bahwa Pierre Gagnaire restaurant sebagai salah satu dari tiga restoran di dunia, kedua setelah El Bulli di Spanyol dan The Fat Duck di Inggris. Gagnaire menunjukkan bakat tinggi untuk penemuan kuliner, sedemikian rupa bahwa piring dan menunya, berkembang tidak hanya dari minggu ke minggu atau bulan ke bulan, tetapi dari waktu ke waktu, dengan resep yang sering muncul dan mengubah saat ia mempersiapkannya. Gagnaire mampu memberikan suatu karya pada setiap hidangan seperti pematung akan blok marmernya, atau pelukis akan sablonnya. Film dokumenter Pierre Gagnaire: Inventing Cuisine meliputi dunia Gagnaire ketika dia berkontribusi pada perkembangan dunia kuliner.
Tanggal: Selasa, 27 Agustus 2013
Waktu: 20.00
Tiket: $7.20
Lokasi: Alliance Francaise Theatre, 1 Sarkies Road, Singapore