Sebuah cerita karya Jean Tay, Everything But The Brain akan tayang di Singapura di DBS Art Center mulai pertengahan awal mendatang. Ini merupakan suatu karya yang cukup berbeda dengan cerita lainnya. Setiap suatu karya cerita pasti sangat melibatkan emosi dari masing-masing pemainnya terutama pada tokoh utama. Hal tersebut juga sudah pasti juga akan dirasakan penonton ketika menyaksikan Everything But The Brain. Walaupun begitu, karya ini tidak hanya menitikberatkan emosi dari para pemainnya. Para penonton juga dapat melihat beberapa sisipan seperti beberapa pesan moral dari cerita ini. Selain itu, kisah ini juga menyisipkan beberapa ilmu pengetahuan sebagai bagian dari alur cerita yang penting yang mengantarkan kisah pada klimaks cerita.
Disutradarai oleh Derrick Chew dimana dia mengarahkan para pemain dengan sangat handal sehingga setiap pemain dapat memerankan tokoh mereka masing-masing dengan sangat baik. Para pemain diantaranya Gerald Chew, Koh Wan Ching, Edward Choy, Faizal Abdullah, Amanda Tee dan Cassandra Spykerman mampu berperan dengan sangat baik sesuai dengan arahan sutradara. Tidak heran jika hasil dari karya ini mendapatkan beberapa penghargaan antara lain Best Original Scipt oleh Life! Theatre Award 2006 serta Gerald Chew mendapatkan penghargaan sebagai Best Actor. Selain penghargaan, Everything But The Brain juga mendapatkan banyak pujian yang membangun salah satunya berasal dari Straits Times yang mengatakan bahwa kisah ini memiliki alur cerita yang bagus dan jenisu yang layak untuk ditonton.
Everything But The Brain menceritakan tentang kisah Elaine, seorang guru fisika yang memiliki rencana dimana dia ingin mengembalikan waktu. Mungkin terlihat sangat aneh dan tidak realistis, tetapi dia memiliki tujuan yang sangat mengharukan dimana dia ingin menegmbalikan waktu untuk menyelamatkan ayahnya yang terkena panyakit stroke. Seperti yang dikatakan di atas, kisah ini menceritakan kehidupan yang penuh dengan emosi seperti cerita pada umumnya dimana setiap pemain khususnya pada cerita ini tokoh utama yang melibatkan emosi rasa kasih sayang terhadap ayah yang ia sangat cintai. Tetapi, kisah ini juga melibatkan ilmu pengetahuan yang disisipkan ke dalam alur cerita.
Sebagai seorang guru fisika, Elaine memiliki banyak wawasan dari ilmu pengetahuan yang dia pelajari dari kehidupan sehari-hari, pendidikan ketika ia bersekolah serta ketika dia mengajar. Sehingga suatu ketika dia memiliki ide yang sangat aneh untuk mengembalikan waktu yang pernah terjadi. Untuk mewujudkan rencananya tersebut, guru fisika ini mengumpulkan berbagai data dimana dalam hal ini dia memakai teori relativitas serta hukum fisika untuk mendukung percobaannya. Dalam percobaannya, tentu saja alur cerita akan semakin seru ketika sang tokoh utama memiliki hambatan. Tentu saja, hambatan-hambatan serta berbagai kejadian aneh ditemukan Elaine selama percobaannya itu. Dalam kisah ini, para penonton akan menangis sekaligus tertawa melihat kejadian-kejadian pada alur cerita.
- Courtesy of sistic.com.sg
Tanggal: 10 – 21 Agustus 2013
Waktu: 15.00 dan 20.00
Tiket: $35 – $55
Lokasi: DBS Art Centre – Home of SRT, 20 Merbau rd, S239035