Pada 25 September 2012, Bandar Udara Changi, Singapura menutup Terminal Bujet yang melayani penerbangan murah. Penampungan penumpang dari terminal ini akan dialihkann ke Terminal 2. Dengan adanya pengalihan ini Terminal 2 akan mengelola 790 penerbangan mingguan. Sejumlah maskapai penerbangan yang berpindah dari Terminal Bujet antara lain Berjaya Air, Cebu Pacific, Firefly, Mandala Airlines, South East Asian Airlines dan Tiger Airways. Pemidahan sejumlah penerbangan ke Terminal 2 bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan terminal ini dapat menampung kebanjiran penumpang yang terjadi di bandara. Bahkan, terminal yang dapat menampung 23 juta penumpang per tahun ini baru saja menangani 13 juta penumpang pada tahun 2011 berbeda dengan Terminal 1 yang hanya dapat menangani 5 juta penumpang. Walaupun demikian, setelah pindah ke Terminal 2 penumpang harus datang lebih awal untuk penerbangannya. Selain itu, Changi juga akan melakukan sejumlah upgrade untuk mempersiapkan beban yang lebih besar karena secara otomatis keberangkatan dan kedatangan akan mengalami peningkatan jumlah imigrasi.
Penutupan Terminal Bujet bertujuan untuk pembangunan Terminal 4 di Bandar Udara Changi. Rencananya, terminal ini akan memiliki kapasitas 16 juta penumpang per tahun. Pembangunan Terminal 4 ini dimulai tahun 2013 dan diharapkan akan siap tahun 2017. Dibandingkan Terminal Bujet, terminal ini memiliki sejumlah kelebihan. Berbagai pilihan gerai makanan dan minuman serta fasilitas penumpang. Ini merupakan upaya Changi untuk memberikan pelayanan lebih baik pada wisatawan
Sebelum perencanaan pembangunan Terminal 4 berlangsung, Bandar Udara Changi telah melakukan perubahan pada Terminal 1. Diresmikan Juli 2012, terminal yang saja dipugar ini memiliki tata letak interior mewah yang dirancang untuk meningkatkan arus penumpang. Selain dipugar, Terminal 1 juga diperluas sebanyak 22.000 m2 sehingga memiliki luas total 308.000 m2. Perubahan yang terjadi antara lain toilet utama dengan pemandangan landasan pacu, perluasan gerai makanan dan minuman dan patung seni di aula keberangkatan “Kinetic Rain” yang terbuat dari 1.216 tetesan perunggu. Direnovasi selama 4 tahun, perubahan Terminal 1 ini menelan biaya sebesar S$500 juta (US$400 juta). Perubahan-perubahan yang dilakukan bandar udara terbaik dunia ini bertujuan untuk mendapatkan gelar “World Airport Award” pada tahun 2013 setelah kecewa pada tahun 2012.