Surga baru di Pulau Sentosa
“Terima kasih kepada masyarakat Indonesia karena sudah memberikan tanahnya, sehingga Singapura bisa membangun Sentosa Island,” ujar local guide kami dalam logat melayu sebelum memasuki Pulau Sentosa. Ah, hebat betul negara kecil ini, laut pun diurug jadi daratan, lalu jadi tempat rekreasi dan judi. Kalau mau, Jakarta, Surabaya, atau Semarang pun bisa melakukan hal yang sama, tapi ini hanya ide ngawur dari saya, yang tentu saja tidak membahas terlalu jauh mengenai modal, dampak sosial, dan AMDAL.
Jujur, di Sentosa Island ini saya baru benar-benar merasa sedang ‘liburan’, di pusat kota Singapura, yang ada hanya ‘that building and this building’, dan pertokoan yang dipenuhi dengan orang-orang wangiberpakaiansexyberskintoneoke yang berlalu lalang membawa tas belanja. Saya sendiri tak banyak berbelanja, kecuali mampir di Bugis Street sekadar untuk membeli buah tangan murah. Negara yang menduduki urutan ke-14 standar hidup di dunia ini memang mahal. Benar saja, saya sempat kehabisan sangu dolar Singapura, terpaksa pinjam teman satu rombongan untuk sekadar membayar makan malam, saya menggantinya dengan rupiah. Tak heran hanya orang-orang se-level Gayus yang mampu menghamburkan uang di Singapura.
Di Pulau Sentosa, rombongan kami hanya mengunjungi Universal Studios Singapore (USS) yang terletak di kompleks Resorts World Sentosa. Mirip Dufan, tapi lebih bagus, lebih modern, lebih luas, dan tempatnya memang lebih menawan. Saat kami ke sana (5/4), tempat ini baru 5 hari dibuka secara resmi untuk umum, suasana ‘baru dibuka’ itu pun masih terasa. USS adalah theme park ke-4 dari Universal Studios setelah yang ada di Hollywood, Florida, dan Jepang.
Universal Studios Singapura dibagi menjadi tujuh zona, yakni Hollywood, Madagascar, Far Far Away, The Lost World, Ancient Egypt, Sci-Fi City, dan New York. Anda bisa menghabiskan waktu seharian untuk mencoba 24 atraksi yang ada, berbelanja merchandise, menikmati kuliner, dan mengelilingi theme park seluas 20 hektar ini.
Wahana permainan ini seolah memang seperti tempat bermain bagi anak-anak, tapi percayalah selalu ada sifat ‘kekanakan’ yang terkunci dan tersembunyi dalam diri Anda . Toh, tak semua atraksi itu untuk anak-anak, beberapa atraksi hanya untuk dewasa, roller coaster misalnya. Di Universal Studios Singapore ada 3 roller coaster, yang paling menegangkan ada di zona Sci-Fi, roller coaster bernama Battlestar Galactica ini terinpirasi dari film seri dengan judul yang sama, dijuluki sebagai “the world’s tallest dueling roller coaster”, tingginya 42.5m. Memiliki dua trek berbeda, ‘Human’ dan ‘Cyclon’, dua kereta akan dijalankan bersamaan, pada titik-titik tertentu dua kereta itu akan ‘berduel’, seolah seperti akan bertabrakan. Sayangnya saat saya bertandang ke sana Battlestar Galactica tidak dioperasikan karena masih ada masalah.
Meskipun tak bisa mencoba Battlestar Galactica, tapi saya tak terlalu kecewa, 2 roller coaster lain juga tak kalah menegangkan. Di zona Ancient Egypt ada ‘Revenge of the Mummy’, sebuah indoor roller coaster. Di brosurnya tertulis: “Plunge into total darkness on this indoor roller coaster as you can face warrior mummies on a psychological thrill ride”. Sensasinya tentu lain dengan outdoor roller coaster, di sini kereta melaju dalam gelap, kereta tidak hanya maju saja, tapi juga mundur, dan mengerem mendadak! Ada api, juga ada setan – maksud saya mumi. Menurut saya ini adalah atraksi terbaik dari beberapa atraksi yang saya coba, bahkan saya menaiki ‘Revenge of the Mummy’ dua kali, dijamin bikin ketagihan!
“Lights, Camera, Action!” di zona New York dan “Water World” di zona The Lost World juga tak kalah serunya. Ada api, ledakan-ledakan, aksi stunt, dan special effect yang biasanya hanya ditemui di film bisa disaksikan secara langsung hanya beberapa meter di depan mata Anda.
Dengan tiket masuk masuk S$ 66 pada weekday dan S$ 72 pada weekend untuk dewasa, pengunjung bebas memilih semua atraksi-atraksi yang ditawarkan tanpa perlu membayar lagi – kecuali untuk Amber Rock Climb.
Di Resort World Sentosa juga dibangun beberapa hotel kelas kampiun dan kasino, investor resort ini ternyata sama dengan Genting Island di Malaysia. Di Singapura, kasino tak mempedulikan apa agama Anda, maka Muslim pun boleh masuk dan berjudi. Jangan lupa baca basmallah sebelum melempar dadu dan mengambil kartu, uups!
Potensi wisata di Singapura sebenarnya juga bisa ditemui di Indonesia, tapi mereka mampu mengelola dan mempromosikannya dengan lebih baik. Padahal sebenarnya potensi pariwisata di Indonesia jauh lebih komplit dan beragam, tapi kenapa banyak orang Indonesia yang menemukan ‘kenyamanannya’ di Singapura? Orang di sebelah bilang, “Karena Singapura memang lebih nyaman, bersih, teratur, aman, nggak ada copet, apalagi demo.” Ah, saya tak bisa lebih setuju lagi dengan pendapat orang di sebelah tadi, di Singapura Anda akan banyak menemukan larangan dan dibawahnya tertulis nominal denda jika melanggar, misalnya merokok sembarangan bakal kena denda S$1000. Penegakan disiplin di negara kecil ini patut diacungi jempol, padahal selama di sana saya cuma sekali melihat sosok polisi berseragam, entah kalau ada yang berpakaian preman. Tapi percayalah, banyak CCTV bertebaran dan selalu menyorot setiap orang.
Kalau Singapura sudah begitu sempurna, lalu apa dong kekurangannya? Embuh, kalaupun ada pasti sudah disensor oleh pemerintahannya, mereka lihai dalam hal itu apalagi dalam hal ‘mengendalikan’ pers.
Jadi, kapan Anda ke Singapura? – tambahkan kata ‘lagi’ di belakang kalau Anda pernah atau sering ke sana
PS: Lagi-lagi orang di sebelah nyeletuk, “Loh, kok postingnya ndak fokus, dari Universal Studios kok bisa loncat ke soal penegakan disiplin, sensor, dan pers? Pasti baru sehari ya jadi blogger?!”. Aw aw aw, ampun deh, kakak
Ditulis oleh Dony Alfan – Sang Putra Daerah.
Incoming search terms:
- atraksi di universal studio singapore (28)
- tempat rekreasi di malaysia (11)
Comments
Trackbacks and pingbacks
-
Universal Studios di Singapore | Wisata Singapura
[...] menikmati kuliner, dan mengelilingi theme park seluas 20 hektar ini. Lihat selengkapnya di Universal Studios Singapore by Dony Alfan… -
Universal Studios di Singapore | Wisata Singapura
[...] Testimoni Pengunjung USS by Dony Alfan Surga baru di Pulau Sentosa. Universal Studios Singapura dibagi menjadi tujuh zona, yakni…
Di Singapura,semuanya serba teratur, gak salah donk kalo salah satu julukannya adalah ” Fine City “. Siapapun yang berada di sana pasti bakal mikir berkali-kali kalau punya niat jelek mengotori dan merusak fasilitas umum negeri yang amat bersih itu. Penerapan hukum di sana amat tegas. Nah omong2 Universal Studios, emang sayang banget ya wahana Battlestar Galactic-nya belum beroprasi,,malah kabarnya baru akan bener2 dioperasikan tahun depan, dengan alasan keamanan. Tapi ambil hikmahnya aja, toh itu artinya kan pihak pengelola memang menomor-satu-kan keselamatan pengunjungnya! Bravo USS!